TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H. Zainal A Paliwang SH, M.hum yang diwakili oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov), Dr. H. Suriansyah, M.AP menerima lawatan kerja YB Datuk Dr. Joachim Gunsalam, Timbalan Ketua Menteri Sabah merangkap Menteri Pembangunan Perindustrian di Kota Tarakan, Selasa (11/10).
“Atas Pemprov Kaltara, Sekprov mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh jajaran Kementerian Pembangunan dan Perindustrian Sabah (MID) di Kaltara. Semoga ini mendatangkan beragam manfaat baik bagi Negara bagian Sabah dan Kaltara, maupun bagi Malaysia dan Indonesia,” tutur Suriansyah.
Sebagaimana diketahui, Kaltara secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia, khususnya dengan Negera bagian Sabah dan Negara bagian Serawak. Kondisi itu tentu membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk dapat saling bekerja sama dalam berbagai sektor, salah satunya pada sektor Investasi dan Perdagangan.
Apalagi, kata Sekprov, Kaltara sebagai provinsi ke-34 di Indonesia sedang giat-giatnya membangun untuk dapat mengejar perekonomian dan pembangunan provinsi lain di Indonesia.
Salah satu diantaranya, yakni mega proyek yang saat ini sedang berlangsung. Adalah Pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang juga disebut sebagai Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kabupaten Bulungan.
Kawasan ini, lanjutnya, bahkan telah dilakukan Ground Breaking oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun lalu. Dan, merupakan Green Industrial Park terbesar di dunia yang menerapkan pembangunan hijau.
“Pembangunan industri ramah lingkungan ini, nanti juga akan didukung dengan pembangunan PLTA Sungai Kayan dan Sungai Mentarang sebagai salah satu sumber energinya. Hal ini tentu membuka peluang kerja sama untuk berinvestasi di Kaltara,” papar Suriansyah.
Program Strategis Nasional (PSN) lainnya, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), juga turut membuka peluang besar bagi Kaltara untuk semakin berkembang dan maju. Lokasinya yang berdekatan dengan pembangunan IKN tersebut, kelak akan menjadikan Kaltara sebagai penopang IKN Nusantara, baik dari sektor energi, pangan dan sektor penunjang lainnya.
“Saat ini, Kaltara juga juga tengah membangun kawasan Food Estate, untuk mendukung kawasan IKN yang baru,” tuturnya.
Dari sektor perdagangan, khususnya ekspor pada tahun 2022, tercatat Kaltara mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021. Dimana, berdasarkan data per agustus 2022, total nilai ekspor Kaltara mencapai USD 1.630.000. Sementara, tahun 2021 hanya USD 846.000.
Ekspor tersebut didominasi oleh komoditi barang non migas seperti Batu Bara, CPO, Perikanan, Perkebunan, serta komoditi ekspor lainnya. Dan, jika merujuk pada data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kaltara, ada sekitar 25 perusahaan dan 2 UMKM yang telah melakukan ekspor dengan negara tujuan India, China, Filipina, Malaysia, Thailand, Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, Taiwan, dan Bangladesh.
“Dengan adanya UMKM yang telah mengekspor produknya ke Malaysia, ini merupakan langkah maju bagi sektor UMKM di Kaltara,” terangnya.
Mengingat besarnya peluang investasi dan tingginya peluang kerja sama pada sektor perdagangan di Kaltara, melalui forum ini, Sekprov Kaltara mengharapkan dapat mensinergikan regulasi serta meningkatkan kerja sama antar kedua belah pihak, sehingga dapat meningkatkan perekonomian serta membawa masyarakat semakin sejahtera.
Sebagai informasi, forum kali ini, merupakan rangkaian kegiatan lawatan kerja jajaran Kementerian Pembangunan dan Perindustrian Sabah di Jota Tarakan dalam rangka “Misi Peleburan dan Perdagangan” serta “Business Marching”.
Hadir pada forum ini, Wali Kota Tarakan, Dr. H. Khairul, M.kes., yang diwakili Kepala Disperindagkop Kota Tarakan, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Kepala Disperindagkop-UKM Kaltara, Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kaltara, serta Asosiasi Pengusaha Kaltara.
Sementara dari jajaran Kementerian Pembangunan dan Perindustrian Sabah diantaranya. Yakni, Setia Usaha Tetap, Kementerian Pembangunan Perindustrian, Ybrs Encik Thomas Logijin, Ketua Pegawai Eksekutif Investasi Sabah Bhd, Datuk Madiyem Layapan, Pengarah Pembangunan Perindustrian dan Penyelidikan, Tseu Kei Yue, Ketua Pegawai Eksekutif K.K.I.P Sdn Bhd, Laurence Guandi Kimkuan, Ketua Pegawai Eksekutif Poic Sabah Sdn Bhd, Datuk Fredian Gan, Ketua Pegawai Eksekutif Sogdc Sdn Bhd, Datuk Fredian Gan, Pengurus Besar Kumpulan Sedco, Haizar Razif Hisyam Ajaznabijan, dan Aosiasi Pengusaha Sabah. (dkisp)
Leave a Reply
View Comments