TANJUNG SELOR – Sempat tertunda seharusnya dikerjakan tahun lalu, rehab Jembatan di Desa Jelarai Selor oleh Satker Kementerian PUPR RI akan direalisasikan mulai bulan ini. Perbaikan dilakukan pada oprit di kanan kiri jembatan yang menghubungkan ke Tanjung Selor itu. Akibatnya, arus lalulintas pun dialihkan. Karena untuk sementara jembatan tersebut akan ditutup.
Sesuai informasi yang dihimpun, pengerjaan rehab jembatan dimulai pada 30 Januari 2021 mendatang. Dan mulai hari itu, jembatan ditutup.
Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono, melalui Direktur Lantas Kombes Pol Rhomdon Natakusuma saat dikonfirmasi menjelaskan, lalulintas menuju Tanjung Selor dan sebaliknya yang selama ini melalui jembatan Jelarai akan dialihkan. Yaitu melewati jalan jalur Jembatan Meranti – Bulu Perindu – PLTU Gunung Seriang.
“Kita akan mulai lakukan ujicoba pengalihan arus lalulintas pada minggu-minggu ini,” katanya, Senin (25/1).
Rhomdon menambahkan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban lalulintas, nantinya di setiap persimpangan jalan sementara yang dilintasi akan ditempatkan posko-posko, serta personel kepolisian.
“Di jalan yang baru ini jalurnya cukup bahaya. Karena belum ada lampu penerangan dan juga belum beraspal. Apalagi kan sekarang ini sudah musim hujan, sehingga kondisi jalan licin. Makanya nanti akan diawasi, supaya pengendara berhati-hati,” jelasnya.
Sesuai dengan informasi dari pihak terkait, pengerjaan oprit di sekitar jembatan Jelarai diperkirakan akan dilakukan hingga Mei 2021 mendatang atau memakan waktu sekira 5 bulan.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil penilaian Satker Kemen-PUPR, Jembatan Jelarai ditemukan ada bagian pondasi yang bergeser. Sehingga perlu dilakukan perbaikan. Secara teknis pengerjaan dari Ditjend Bina Marga Kementerian PUPR. (Humas)
Leave a Reply
View Comments