TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum menyampaikan rencana pembangunan Pelabuhan barang saat menerima audiensi bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Rabu (19/1/2022). Ini disampaikannya lantaran melihat kondisi kapal barang yang kerap kandas ketika akan bersandar di Pelabuhan Kayan I.

Menurutnya, kondisi sekitar Pelabuhan Kayan I telah mengalami pendangkalan sehingga harus dibangunkan pelabuhan baru. Lokasinya, lanjut Gubernur adalah di Sei Menjuaring Salangketo Desa Tanjung Buka.

“Kedalamannya hanya 4 meter sehingga ketika air surut kapal bisa kandas, selain itu Pelabuhan Kayan I tidak memiliki tempat kontainer untuk penyimpanan barang muatan,” kata Gubernur kepada para Direksi dan Komisaris Pelindo.

Karena itu, Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.

“Disini (Salangketo, red) bisa kita bangun hingga empat dermaga, dan disini juga kita tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” jelas Gubernur didamping Wagub Kaltara, Dr Yansen TP, M.Si.

Rencana pemindahan pelabuhan barang ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2015 lalu, pemerintah telah mencanangkan pemindahan pelabuhan barang ke lokasi Pesawan. Namun ketika ditinjau pada tahun lalu, Gubernur memutuskan memindahkannya lagi ke lokasi yang lebih layak.

“Kedalamannya hampir sama dengan Pelabuhan Kayan I, sekitar 4-5 meter, selain itu jika kita membangun dermaga dengan jembatan yang lebarnya mencapai 3 meter maka akan dipastikan memakan badan sungai hampir 7 meter, dan hal itu bisa semakin mempersempit jalur pelayaran kapal,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono menyambut baik rencana Gubernur dan akan melihat langsung lokasi yang ditentukan oleh Pemprov Kaltara.

“Tentunya kami mencoba untuk melihat serta melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut terkait dengan pemilihan lokasi yang cukup menarik ini,” ujarnya.

Sementara, Wagub Yansen menambahkan pembangunan pelabuhan ini sangat penting mengingat Kaltara terletak di kawasan perbatasan yang memiliki prospek besar dalam pertumbuhan ekonomi. Pelabuhan ini nantinya diyakini akan mendongkrak perekonomian perbatasan.

“Mengingat arus darat itu selalui dari sini (Tanjung Selor, red) ke perbatasan, bukan dari Malinau, bukan dari KTT sehingga pembangunan ini bukan lagi untuk Kaltara tetapi untuk Indonesia,” tuntasnya. (gg/dkispkaltara)