Momentum Hari Kebangkitan Nasional, Kanwil KemenHAM Kaltim Gelar Webinar “Stop Bullying Now”

Samarinda — Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Kantor Wilayah Kementerian  HAM Kalimantan Timur menyelenggarakan  Webinar Penguatan HAM, dengan tema “Stop Bullying Now”  Menciptakan Lingkungan Aman dan Inklusif untuk Semua.

Dilaksanakan secara daring, Kamis (20/05/2025) kegiatan ini menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Timur, Dr. Umi Laili, sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya, Umi menekankan bahwa perundungan (bullying)  adalah isu serius yang bisa terjadi  di mana saja, di rumah, di sekolah, di ruang publik, bahkan di lingkungan kerja.

“Perundungan bisa bersifat verbal, fisik, hingga bentuk modern seperti cyberbullying. Ini bukan hanya persoalan etika, tapi juga merupakan pelanggaran hukum dan nilai-nilai agama. Kita semua punya peran untuk menghentikannya,” tegas Umi.

Dalam penutupannya, Kakanwil Kaltim mengajak seluruh pihak untuk memperkuat  sinergi lintas lembaga, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat sipil  melalui komitmen dan harapan bersama.

“Bullying bukan hanya masalah individu, tapi juga masalah lingkungan dan budaya. Diperlukan kolaborasi dalam bentuk edukasi, pengawasan, dan dukungan nyata,” tutur Umi.

Ia juga menegaskan, Bullying bukan hanya masalah individu, tapi juga lingkungan dan budaya. “ Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting. Cegah bullying dengan edukasi, pengawasan, dan dukungan bersama”.

Pada kesempatan ini Umi menutup acara dengan pesan kuat, “Jangan menjadi pelaku. Jangan diam jika melihat perundungan. Laporkan! Mari bersama-sama kita katakan STOP BULLYING NOW! “ pungkasnya.

Sementara kegiatan penguatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia yang dibuka oleh Wakil Menteri Hak Asasi  Manusia Migiono. Dan kegiatan webinar ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

Partisipasi luas dari berbagai kalangan tercatat lebih dari 250 peserta  yang mendaftar, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 114 orang, dan non ASN sebanyak 83 orang. Mulai ASN tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, para guru dan dosen, perwakilan Polda Kaltim, Dharma Wanita, Ketua KPAI Kaltim, Organisasi kemasyarakatan, komunitas pemerhati HAM dan lain-lain.

Para peserta terlibat aktif dalam sesi diskusi dan menyampaikan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih aman dan inklusif.(*)