Tanjung Selor – Upaya perangi krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berusaha mengupayakan sektor pertanian sebagai salah satu penunjang untuk memulihkan pendapatan daerah.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Jefri mengaku bahwa gerakan pemerintah terkait pangan lokal beberapa waktu lalu adalah hal yang harus dilakukan. Baginya, produk lokal Kaltara masih belum dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.

“Peraturan Gubernur itu adalah upaya pemerintah untuk mendorong supaya pangan lokal di Provinsi Kaltara bisa naik, baik dari produksi maupun permintaan. Penggalakan tersebut memang harus dilakukan karena selama ini produk kita ada tapi tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat,” bebernya saat ditemui di Hotel Panggeran Khar pada Senin, (28/6/2021).

Ia menjelaskan bahwa Kaltara masih menggunakan produk luar, hal ini menggerakan pihaknya untuk menyiapkan berbagai upaya dalam mengoptimalkan produksi dan penggunaan pangan lokal.

“Memang kita masih menggunakan produk luar, salah satunya adalah beras dari Jawa dan Sulawesi. Makanya kita upayakan penggunaan produk lokal, pada tahun 2022 ada program yang telah disiapkan terkait pangan lokal. Salah satu pangan lokal harus mendapatkan dukungan yang lebih baik lagi,” jelas Jefri.

“Ini adalah produk lokal dari kabupaten dan kota di Kaltara, ini ada beras lokal dari Sajau Hilir Kabupaten Bulungan dan dari Tana Tidung. Ada juga produk beras lainnya dari Nunukan dan Malinau yang sudah berbentuk kemasan,” ujarnya sembari menunjuk beberapa produk beras yang dipamerkan.

Selain itu, ia juga menerangkan bahwa dirinya beserta rekan lain memiliki program bernama Food Estate. Program ini sudah dicanangkan sejak beberapa tahun yang lalu oleh Kabupaten Bulungan dan mendapatkan respon seperti pembuatan kajian dari Pemerintah Provinsi Kaltara.

“Untuk tahun ini difokuskan kepada Kabupaten Bulungan, sudah kita lakukan pola intensifikasi dan ekstensifikasi. Beberapa yang telah kita laksanakan adalah pembukaan lahan sawah baru, kemudian kita lakukan supporting untuk pengadaan mulai benih sampai sarana-sarana pendukung seperti pupuk pestisida dan pengetahuan untuk petani melalui bimbingan teknis atau diklat,” pungkasnya.

Pihaknya juga mencoba untuk melakukan penyelarasan persepsi agar hasil dari segala program yang dicanangkan mendapatkan hasil yang nyata. Jefri berharap bahwa upaya-upaya yang dilakukan mendapatkan dukungan dari segala aspek untuk melahirkan produk Kaltara untuk Kaltara. (saq/dkispkaltara)