NUNUKAN – Viralnya sebuah vidio yang berjudul surat kaleng “Buat Tuhan” yang disampaikan oleh warga Desa Atap Kecamatan Sembakung beberapa waktu lalu, telah direspon cepat oleh pemerintah daerah Kabupaten Nunukan.
Meanrinya dalam video penyampaian surat kaleng tersebut, mereka menyampaikan kondisi tempat tinggal mereka yang mengalami longsor, sehingga mengancam kehidupan, rumah-rumah tempat tinggal, dan juga sarana umum seperti jalanan.
Sudah banyak yang telah mereka lakukan untuk mengatasi longsor dengan menimbun pasir, beribu-ribu jenis karung sudah digunakan untuk mendinding tebingnya, namun juga tidak mempan, ada juga menggali kanal pun tidak berhasil.
Walau telah diusul juga lewat Musrenbang, betahun-betahun, hasilnya remang- remang, ungkap mereka dalam video tersebut.
Dan Mereka meminta kepada Tuhan, agar mengetuk pintu hati para pemimpin yaitu Presiden Jokowi, Gubernur Zainal Paliwang dan Bupati Laura Hafid. Untuk segera mengurus longsor tersebut yang hanya berjarak 15 depa dari tempat tinggal mereka. Sebelum turap permanen dibuat, mereka berharap harus segera ada tindakan cepat dan darurat, yang bersifat mendesak, agar Longsor itu tidak terus menggerus.
Menjawab vidio Surat Kaleng “Buat Tuhan” yang viral tersebut, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengatakan Sembakung merupakan salah satu prioritas perhatian di pemerintah daerah (pemda).
“Sebenarnya kalau Sembakung itu menjadi prioritas perhatian kita di pemerintah daerah cuma memang, untuk secara keseluruhan harus diatasi memang tidak bisa serta merta, butuh proses, waktu dan biaya yang sangat besar,” ucap Laura, Rabu (22/11/2023).
“Untuk persoalan yang viral itu tadi pagi saya sudah mendapatkan informasi dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Pak Bambang, mereka segera mengeksekusi menindaklanjuti mengatasi persoalan longsor itu dengan membangun beronjong.” tambah Laura.
Laura juga mengungkapkan, untuk itu dari BWS meminta kepada kita untuk mempersiapkan administrasi dan lainnya agar pekerjaannya segera dilaksanakan.
“Kita diminta pemda memfasilitasi semua administrasi dan sebaginya menyelesaikan dan sudah kita perintahkan OPD terkait berkomunikasi dengan Camat dan Kepala Desa yang ada di Atap. Dipastikan tahun ini, segera pokoknya Administrasi selesai mereka langsung eksekusi.” tegas Laura.
Camat Kecamatan Sembakung, Ridwan, mengatakan pihak BWS telah datang ke Sembakung dan langsung bersama Camat dan Kepala Desa Atap melakukan peninjauan lokasi.
Longsor di Desa Atap tersebut secara keseluruhan kurang lebih panjangnya 1 KM. Namun untuk mengantisipasi longsor sementara ini, BWS akan memasang beronjong sepanjang 200 meter.
“Bronjong sementara yang akan dipasang sepanjang 150 meter sampai 200 meter ditempat yang parah,” tuturnya.
Ridwanmengungkapkan bahwa Persoalan longsor yang terjadi di Desa Atap tersebut sudah sering terjadi dan pernah diusulkan, namun belum terealisasi.
“Sebenarnya masalah ini sudah lama setiap kali banjir desa tersebut pasti terdampak, sudah pernah di usulkan namun belum terealisasi.” ungkapnya.
Menurut Ridwan, selama ini masyarakat secara swadaya telah berusaha mengatasi dampak banjir tersebut untuk menahan rumah tinggal mereka dengan pasir yang diisi dalam karung.
“Sudah pernah masyarakat Kerja, masukkan pasir dikarung-karung baru disusun, tetapi hanyut karena banjir yang besar,” imbuhnya.(DV*)
Leave a Reply
View Comments