NUNUKAN – Pengembangan ketahanan pangan melalui pertanian cabai di lahan Sarana Asimilisai dan Edukasi (SAE) membuahkan hasil. Petugas Lapas kelas IIB Nunukan bersama warga binaan telah melakukan pemanenan perdana.
Tentunya ini bukti nyata Lapas Nunukan menunjukkan terobosan positif dengan menyelenggarakan program pertanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Untuk pertama kalinya di bulan ini, Lapas Nunukan berhasil memanen cabai merah dari lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE). Kegiatan ini melibatkan langsung para petugas dan WBP sebagai wujud program pembinaan kemandirian”, ujar Kalapas, Puang Dirham, Jumat (14/11/2025).
Pada ini panen ini sebanyak 4 kilogram cabai merah dipetik dari lahan pertanian lapas. Proses panen berjalan tertib dan penuh semangat kerja sama antara petugas dan WBP.
“Hasil pertanian ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan program, tetapi juga menjadi bukti nyata implementasi ketahanan pangan di lingkungan lapas”, jelasnya.
Puang Dirham, menegaskan bahwa program ini memiliki manfaat ganda. “Kegiatan ini bukan sekadar panen, tetapi bagian dari pembinaan karakter dan keterampilan praktis bagi WBP. Kami ingin mereka memiliki bekal yang cukup untuk hidup mandiri setelah kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Puang Dirham, menambahkan bahwa hasil panen ini juga akan dikelola secara profesional. Dan terus melaksanakan komitmennya untuk mengembangkan program ini.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas pembinaan dan memperluas kerja sama dengan instansi terkait. Hasil panen akan dicatat sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai ketentuan yang berlaku. Dan Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan semakin memberdayakan WBP”, tutupnya.(*)














Leave a Reply
View Comments