NUNUKAN – Apresiasi diberikan oleh Bandan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) kepada BNN kabupaten Nunukan, atas keberhasilan manangkap DPO upaya penyelundupakn 1 Kg sabu dan pengunakan penyeludndupan di Pelabuhan Tonon Takan, pada Rabu (12/11/2025).
Apresiasi ini disampaikan Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Kalimantan Utara, Dr. Agus Surya Dewi, atas keberhasilan BNN Kabupaten Nunukan dalam mengungkap dua kasus besar narkotika dalam waktu singkat tersebut, saat menghadiri pers rilis di Kantor BNNK Nunukan, Kamis (13/11/2025).
“Kami sangat mengapresiasi kinerja BNN Nunukan keberhasilan ini menunjukkan kerja keras tim di lapangan, yang dalam seminggu terakhir bahkan harus berjuang tanpa cukup tidur,” kata Dr. Agus Dewi, mewakili Kepala BNNP Kaltara.
Pengungkapan BNNK Nunukan pada, Rabu (12/11/2025), pertama melibatkan penyitaan sekitar 250 gram sabu dari salah tersangka berinisial H di Pelabuhan Tonon Taka Nunukan, sementara pengungkapan kedua adalah penangkapan DPO berinisial E-D, dengan barang bukti sabu seberat 1 kilogram yang sempat dicoba diselundupkan ke Tarakan.
Menurut Dr. Agus, keberhasilan ini bukan sekadar soal jumlah narkoba yang disita, tetapi dampaknya bagi masyarakat.
“Dengan pengungkapan 250 gram, diperkirakan sekitar seribu orang bisa terselamatkan dari bahaya narkoba. Sedangkan 1 kilogram yang digagalkan BNNP Kalimantan Utara bisa menyelamatkan 3.500 sampai 4.000 orang,” ujarnya.
Dr. Agus menekankan bahwa kesadaran para pelaku terhadap keselamatan diri seringkali kalah dengan godaan upah besar, sehingga pengungkapan ini menjadi pelajaran penting.
“Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Berkat kerja keras dan ketelitian, kita berhasil menangkap pelaku sebelum mereka merugikan lebih banyak orang,” katanya.
Selain itu, Dr. Agus menyoroti pentingnya rehabilitasi bagi pengguna narkoba, ia menekankan bahwa BNN menyediakan fasilitas untuk membantu pemulihan, baik rawat jalan maupun rawat inap, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk datang.
“Pengguna narkoba sejatinya adalah korban, dengan pemulihan yang tepat, permintaan terhadap narkoba bisa berkurang, dan sabu yang sebelumnya laku di pasaran akan kehilangan pembelinya,” jelasnya.
Dr. Agus menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat dan media untuk mendukung program rehabilitasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Keberhasilan ini adalah kerja Bersama, mari kita jaga Kabupaten Nunukan tetap aman dari narkoba,” pungkasnya.(**)














Leave a Reply
View Comments