Rahmawati Optimis Atlet PBFI Kaltara Raih Prestasi di PON

TARAKAN – 72 peserta dari berbagai daerah hadir di kejuaraan Body Fitness Gubernur Kaltara Cup IV dan Benuanta Muscle Fighter Season 4 Tahun 2025 Open, yang diselenggarakan pada hari Sabtu, (19/10/2025), di Gedung Wanita, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Dibuka oleh anggota DPR RI dari Komisi VII, H. Rahmawati, kejuaraan yang digelar PBFI Kaltara, para peserta tampil di lima kelas yang dipertandingkan, mulai Junior Men’s Fitness, Men’s Fitness, Men’s Sport Physique, Men’s Athletic Physique dan Mr. Benuanta.

Dalam sambutannya Rahmawati, meminta perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terhadap atlet-atlet daerah, khususnya di cabang olahraga binaraga (body fitness) dan potensial lainnya.

Rahmawati mengatakan pentingnya perhatian karena rasa optimis Kaltara memiliki potensi besar untuk meraih medali emas di PON. Ia menyoroti kondisi geografis Kaltara yang unik, dimana aktivitas sehari-hari warganya, seperti bepergian ke Kabupaten Malinau atau Nunukan yang harus seperti mendaki gunung, secara alami telah membentuk otot yang luar biasa.

“Otomatis alam yang membuat kita itu membentuk kita, sehingga saya yakin nanti ada PON berikutnya kita bisa meraih medali emas,” tegasnya.

​Lebih dari itu, ia melihat olahraga binaraga mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, membentuk karakter kuat melalui setiap proses dan pengorbanan pola makan.

Untuk mewujudkan potensi tersebut, Rahmawati menekankan perlunya peningkatan pengembangan olahraga, termasuk membangun dan memperbaiki fasilitas olahraga.

“Keberadaan tempat fitness menjadi hal ini penting untuk mencari bibit-bibit unggul yang bisa dipersiapkan menuju PON. Selain itu, perekrutan pelatih berkualitas dan berpengalaman juga menjadi kunci”, harapnya.

​Poin utama yang ditekankan Rahmawati adalah kekhawatiran terkait nasib atlet-atlet Kaltara yang berpotensi direbut oleh provinsi lain.

Ia mendesak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk tidak melalaikan bibit-bibit unggul ini.

​”Pemerintah juga harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mereka yang misalnya menjadi juara agar mereka semangat,” pintanya.

​Ia menegaskan, sangat disayangkan jika banyak atlet asli Kaltara diambil provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, atau Jawa Tengah.

“Ketika mereka menyumbangkan medali, provinsi lain yang mendapatkannya. Mudah-mudahan ini menjadi perhatian, makanya mari kita bersama-sama meningkatkan dan memberikan apresiasi agar olahraga yang ada di Kalimantan Utara bisa ciptakan atlet yang mengharumkan nama daerah,” harapnya.

​Rahmawati juga mengusulkan agar apresiasi bagi atlet berprestasi di PON atau Sea Games berupa jaminan masa depan, seperti diangkat menjadi pegawai.

“Jangan sampai mereka tidak semangat karena tidak ada dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun Pusat bahwa mereka itu harus diperhatikan,” pungkasnya. (*)