TARAKAN-Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara Dr Bustan SE.,M.Si menghadiri penutupan Iraw Tengkayu XII yang digelar di Wisata Ratu Intan Pantai Amal, Minggu (08/10).
Rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak 01 Oktober lalu ini, menampilkan pekan kebudayaan daerah dan olahraga tradisional serta pawai kebudayaan.
Puncak iraw ini di tandai dengan penurunan dan pelarungan Padaw Tujuh Dulung Iraw. Padaw tuju dulung merupakan bahasa suku Tidung yang berarti perahu tujuh haluan.
Dalam sambutannya, ia menjelaskan Iraw Tengakyu merupakan acara adat yang dilakukan secara turun-temurun masyarakat suku Tidung yang mendiami Kota Tarakan.
“Upacara ini sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih masyarakat suku Tidung kepada Tuhan atas limpahan hasil laut yang diberikan,” katanya membacakan sambutan gubernur.
Pada kesempatan ini juga, gubernur memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kota Tarakan dan seluruh masyarakat suku Tidung yang telah berupaya melestarikan tradisi ini.
Ia berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini, masyarakat suku Tidung dapat lebih mengenal dan memahami budayanya sendiri.
Dikatakan juga, sesuai dengan rilis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (parekraf), Iraw Tengakyu 2023 ini merupakan salah satu bagian dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN).
“Tentunya kita berharap, Iraw Tengakyu akan selalu menjadi bagian dari KEN tiap tahunnya. Untuk itu tradisi ini harus dikelola dengan baik dan profesional sehingga menjadi magnet wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkasnya.
Selain dihadiri langsung Walikota Tarakan Khairul, turut hadir Inspektur Ii Kementerian Parekraf Kamal Rimosan, Ketua APEKSI Nasional Arya Bima, unsur Forkopimda, dan para tokoh masyarakat. (dksip)
Leave a Reply
View Comments