Bangun Energi Baru Terbarukan, Pemkab Nunukan Bermitra Dengan Perusahaan Jepang

Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan, Raden Iwan Kurniawan. (foto-DV)
NUNUKAN – Didukung dengan perkebunan kelapa sawit dan ketersedian cangkang sawit yang melimpah,  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan mendukung rencana pembangunan berbasis energi baru terbarukan dengan perusahaan dari negara Jepang.
Pemanfaatan cangkang kelapa sawit menjadikan energi biomassa sebagai salah satu sumber energi yang sangat terbarukan, khususnya untuk energy listrik.
Salah satunya yang akan digandeng adalah perusahaan Kyudenko Corporation yang bergerak di bidang desain dan konstruksi fasilitas kelistrikan, fasilitas HVAC (heating, ventilation, dan air conditioning) dan plumbing; fasilitas sanitasi; pencegahan kebakaran; fasilitas distrivbusi tenaga listrik dan fasilitas tenaga listrik bawah tanah; fasilitas informasi dan telekomunikasi; serta fasilitas energi terbarukan.
Kyudenko Corporation sebelumnya telah mengadakan Perjanjian MoU secara Nasional dengan PLN dan JICA sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Nunukan, Raden Iwan Kurniawan, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (26/5/2023).
Raden Iwan menjelaskan, secara kronologisnya diantara perusahaan tadi telah mengadakan perjanjian MoU secara Nasional, PLN dengan JICA agen di Jepang untuk kerjasama dengan negara-negara berkembang, salah satu substansi dari pada MoU itu mereka ingin mengembangkan potensi listrik yang berbasis energi baru terbarukan, sebagaimana MoU yang dilakukan pada bulan September 2022 dimana ada penentuan lokus atas saran dari PLN lokusnya di pulau Nunukan dan pulau Sebatik.
“Perusahaan tersebut sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan pemkab Nunukan,”Sebut Raden Iwan.
 “Sebelumnya perusahaan Jepang ini sudah datang ke Nunukan, pertama kali pada awal November 2022, kedatangannya Sebagai tindak lanjut dari MoU, dan menyampaikan maksudnya untuk pembangunan energi baru terbarukan itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Energy Biomassa dari cangkang Kelapa sawit,” ungkapnya.
Keseriusan perusahaan Jepang Tersebut terlihat dalam beberapa kali dilakukan Pembicaraan intens 3 kali. Pada pertemuan kedua dilakukan secara virtual pada bulan Maret 2023, dan terakhir pada 15 Mei 2023, lalu.
‘Pada pertemuan awal, mereka meminta rekomendasi dan dukungan dari pemkab untuk melakukan Study kelayakan pembangunan listrik energi baru terbarukan tersebut,” ungkap Raden Iwan.
Ia pun menuturkan pada prinsipnya Pemkab Nunukan mendukung dengan adanya rencana tersebut, dimana nantinya Kabupaten Nunukan sebagi penerima manfaatnya.
“Bila hasil study kelayakan nanti memungkinkan berarti peluang besar mereka akan melakukan demo atau semacam uji coba, yang pembiayaannya dari NEDO yang merupakan organisasi manajemen publik terbesar di Jepang. Bertugas mempromosikan penelitian dan pengembangan serta penyebaran teknologi industri, energi dan lingkungan,”ujar Raden Iwan.
Pemkab Nunukan nantinya akan menjadi Mitra dengan perusahaan Jepang tersebut yang apabila hasil study dan demonya berhasil,  maka Kabupaten Nunukan nanti sebagai penerima manfaat 3 Mega Watt dari PLTS dan Biomassa.
“kita menunggu hasilnya, layak atau tidak,  jika dianggap layak, dengan itu kita bisa mengisi kekosongan kebutuhan listrik di Kabupaten Nunukan,” pungkasnya. (DV)