Tanjung Selor – Mengikuti arahan Presiden terkait pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sebagai pusat rujukan, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal A Paliwang S.H M,Hum mengatakan bahwa Kaltara telah menyiapkan kebutuhan terkait dengan pembangunan RSJ pertama di Provinsi Kaltara.

Hal tersebut ia sampaikan pada pertemuan virtual dengan agenda Rakor Tingkat Menteri Terkait Pembangunan Rumah Sakit Jiwa. Pertemuan ini dihadiri secara virtual oleh perwakilan dari 6 provinsi yang belum memiliki rumah sakit jiwa di daerahnya masing-masing.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa pertemuan virtual ini dilaksanakan mengingat arahan presiden yang menginginkan agar provinsi dapat segera memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat khususnya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Muhadjir juga menambahkan kondisi terkini terkait pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia. Secara nasional, prevalensi gangguan jiwa skizofrenia sebesar 6,1 persen dan prevalensi depresi sebesar 6,7 persen.

Sementara untuk Provinsi Kaltara, prevalensi gangguan depresi terletak di angka 5,7 persen dimana angka tersebut masih sedikit lebih rendah dari rata-rata nasional. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa skizofrenia sebesar 6,8 persen dimana angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Enam provinsi tanpa Rumah Sakit Jiwa justru memiliki prevalensi gangguan jiwa yang lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujar Menteri Koordinator PMK ini.

Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang mengatakan walaupun angka prevalensi Kaltara masih dibawah nasional, namun pembangunan rumah sakit ini sangat di butuhkan.

“Apalagi kami ini merupakan provinsi yang paling muda bapak menko, sehingga masih banyak PR sebenarnya yang harus kami (pemerintah) lakukan untuk membangun ibukota provinsi Kaltara,” jelas gubernur ketika berdiskusi dengan Menko PMK.

Ia juga menambahkan bahwa pemprov sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan RSJ ini, Zainal berkata bahwa ini merupakan bentuk dukungan atas atensi pusat kepada provinsi Kaltara.

“Untuk pembangunan rumah sakit jiwa ini, kami akan siapkan berapa hektar pun yang dibutuhkan. Karena lahan di Kaltara ini masih sangat luas sehingga terkait dengan lahan tidak ada masalah,” ungkap gubernur.

Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), Gubernur juga berharap bahwa ada dukungan dari pusat untuk membantu menyediakan khususnya dokter spesialis jiwa.

“Kalau SDM untuk perawatnya sudah saya pastikan bahwa pemprov siap menyediakan, hanya saja untuk dokter spesialis jiwa kami (pemerintah) mohon untuk dibantu,” katanya. (gg/dkispkaltara)