Tanjung Selor-Tepat pada 23 Juli lalu merupakan Hari Anak Nasional, berbagai macam kegiatan turut dilakukan untuk memperingati hari penting tersebut. Dalam hal ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kaltara adakan audiensi antara Gubernur Zainal A. Paliwang dengan Forum Anak Daerah (FAD) se-Kaltara.
Pertemuan yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini mengangkat tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Gubernur Zainal yang didampingi oleh Suryanata selaku Kepala DP3AP2KB mendengarkan berbagai macam aspirasi serta keluhan dari perwakilan anak-anak daerah tersebut.
Melihat antusias Gubernur Zainal dalam mendengarkan aspirasinya, Soffy Abelitha selaku Ketua FAD Tarakan menyampaikan bahwa dirinya beserta tim sering melalukan kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung.
“Kami dari FAD Kota Tarakan ini sudah banyak melakukan kegiatan ayah (Gubernur Zainal, red), sering juga ikut mengusulkan ide-ide tapi tidak mendapatkan dukungan. Ini sebenarnya dapat menjadi faktor anak-anak takut menyampaikan aspirasinya,” ujarnya berkeluh kesah.
“Ini adalah organisasi resmi, forum anak bukan hanya forum organisasi yang isinya rapat saja. Tapi kami adalah jembatan antara anak dan pemerintah di Kaltara,” tambah Zelvisya Sayutri dari FAD Nunukan.
Menurut Zelvisya Sayutri, Kaltara dapat mengambil contoh dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jawa Tengah yang memahami dan mendukung kegiatan FAD di sana sehingga lahir kegiatan bernama Jo Kawin Bocah.
Selain itu, Ketua FAD Kabupaten Tana Tidung Lisda Saniyah menyampaikan bahwa gerakan yang dilakukan oleh pihaknya kurang diketahui masyarakat secara luas, terlebih apabila mengikuti kegiatan secara langsung di lapangan.
“Ini karena identitas diri kami belum begitu terlihat, identitas yang dimaksud adalah seperti atribut seragam. Jadi kadang kalau kami nampil, masyarakat itu tidak tau kami siapa karena tidak mengenal kami,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan FAD sebelumnya, Fitria Desy selaku Ketua FAD Malinau mengaku sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah.
“Permasalahan kami tidak jauh beda dengan FAD dari kabupaten/kota lainnya, kami ini memang pernah dihadirkan dalam musyawarah rencana pembangunan, tapi kami tidak ikut dilibatkan dalam menyampaikan aspirasi,” bebernya.
Besar harapannya agar pemerintah tidak hanya menghadirkan FAD dalam sebuah musyawarah rencana pembangunan daerah, tapi memberikan kesempatan kepada anak-anak muda dalam menyampaikan pemikiran untuk Kaltara ke depannya.
Selain itu, Aulia Rahimah selaku ketua FAD Kabupaten Bulungan menyampaikan hal yang sedikit berbeda dari yang lainnya. Ia mengaku banyak berterima kasih kepada pemerintah setempat atas dukungan yang telah diberikan.
“Kami juga ada usulan agar pemerintah dapat membantu untuk membangun taman belajar yang bisa diakses, serta melakukan tindakan yang serius untuk menghentikan perkawinan anak dan kekerasan seksual,” jelasnya.”
Menanggapi berbagai masukan dan keluhan yang disampaikan oleh anak-anaknya, Gubernur sebagai ayah dari seluruh FAD tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kaltara berjanji untuk terus memberikan yang terbaik.
“Saya melalui kepala dinas yang menaungi langsung kegiatan FAD ini akan berusaha melakukan yang terbaik, segala macam ide anak-anak ku dapat segera dikomunikasikan untuk mendapat hasil yang diharapkan,” ujar Gubernur Zainal.
Terkait dengan undangan pada kegiatan musyawarah rencana pembangunan Gubernur mengaku akan mencoba lebih mendengarkan segala macam aspirasi dari anak-anak melalui FAD Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Kaltara.
“Saya sangat berterima kasih, oleh karena itu untuk anak-anak ku yang sudah berlomba-lomba dalam memberikan berbagai macam ide dan aspirasinya akan saya berikan reward berupa insentif. Saya berharap agar semangat dari pemuda-pemudi Kaltara terus bergelora,” pungkas Gubernur Zainal. (saq/dkispkaltara)
Leave a Reply
View Comments