Tanjung Selor – Sejak ditandatangani Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Pemerintah Provinsi berupaya untuk mendokumentasikan
perjalanan sejarah terbentuknya Kaltara.
Bertempat di Hotel Luminor, Senin (24/5) Pemerintah Provinsi Kaltara menggelar Seminar Nasional bertajuk Sejarah Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang dilangsungkan secara tatap muka dan
virtual.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang didampingi oleh Wakil Gubernur Yansen TP menghadiri sekaligus membuka secara resmi seminar nasional tersebut.
“Saya senang dan bangga bisa hadir di tengah para pejuang pembentukan Provinsi Kalimantan Utara,” sapa Gubernur Zainal saat memulai memberikan kata sambutannya.
Kabupaten Bulungan dimekarkan menjadi beberapa wilayah otonom baru menjadi cikal bakal terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara.
Maka wacana pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 1999 berhasil terwujud, ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 oleh Presiden RI Periode 2004-2014
Susilo Bambang Yudhoyono, dan disahkan dalam rapat Paripurna DPR RI menjadi Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 25 oktober 2012.
“Insya Allah pada tanggal 25 Oktober nanti kita akan melaksanakan perayaan Hari Ulang Tahun Kalimantan Utara yang ke-9,” terangnya disambut tepuk tangan seluruh peserta undangan yang hadir
diruangan.
Bersama DPRD Provinsi Kaltara, sejak terpilih menjadi gubernur dan wagub, Gubernur Zainal intens menyusun Peraturan Daerah (Perda) . Hari Ulang Tahun (HUT) Kaltara. Sehingga saat itu secara marathon
gubernur bersama jajarannya menyusun Perda tentang HUT Kaltara yang jatuh pada tanggal 25 Oktober dan lambang daerah.
Ia juga menjelaskan bahwa terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara tidak terlepas dari aspek dan esensi dari sejarah tersebut. Oleh sebab itu, sejarah kelahiran Provinsi Kaltara perlu diteliti dan ditulis secara jujur berdasarkan bukti yang konkret yang dihimpun dari segala aspek.
“Jadi tidak ada tipu-tipu diantara kita,” ujar Gubernur Zainal.
Ia menambahkan, penghimpunan sejarah pembentukan Provinsi Kaltara penting untuk disusun. Mengingat peristiwa sejarah dapat menjadi dasar pemikiran masyarakat tentang eksistensi dan jati diri
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Gubernur Zainal berharap buku sejarah Kaltara, dapat menjadi pedoman bagi generasi penerus untuk melanjutkan tekad dan semangat para pahlawan yang telah berjuang membangun masyarakat Kaltara untuk Berubah, Maju, dan Sejahtera.
Adapun para tokoh yang hadir diantaranya Anggota DPR RI Agun Gunandjar, Mantan Wakil Gubernur Udin Hianggio, Rektor UBT Adri Patton, Mantan Bupati Bulungan Budiman Arifin, Mantan Bupati Malinau Marthin Billa, Bupati Malinau Wempi W Mawa, Tokoh Pemuda Alwan Saputra dan Ari Yusnita mewakili Mantan Walikota Tarakan Jusuf SK. (ahy/Chai)
Leave a Reply
View Comments