Tanjung Selor-Bertekat untuk mengembalikan marwah sejarah Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi muda di Indonesia, Gubernur Zainal A. Paliwang dan Wakil Gubernur (Wagub) Yansen TP dengan melibatkan berbagai tokoh pelaku sejarah pembentukan Provinsi Kaltara, beri masukan untuk kemudian dituangkan dalam sebuah buku.
Acara bertajuk Seminar Nasional Menghimpun Secara Utuh Sejarah Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini dihadiri oleh Gubernur Zainal dan Wagub Yansen di Hotel Luminor pada Senin, (24/5).
Banyak pelaku sejarah yang terlibat di dalam seminar tersebut, salah satu diantaranya yakni Wempi W Mawa selaku Bupati Kabupaten Malinau. Dalam kesempatan tersebut, pria kelahiran Desa Pelita Kanaan pada 8 Juli 1973 ini menyampaikan beberapa alasan dibentuknya Benuanta Kaltara.
“Alasan Kaltara dibentuk yakni agar layanan pemerintah lebih dekat dengan masyarakat, selain itu kita ingin harta kekayaan yang berlimpah ruah ini bisa menyejahterakan rakyat di Kaltara, kita juga mau anak daerah berkesempatan membangun bangsa ini, serta agar pertahanan perbatasan di daerah dapat terjaga dalam bingkai negara kesatuan,” ujar pria yang kerap disapa Wempi ini.
Ia menyampaikan bahwa empat hal tersebut merupakan sedikit dari banyaknya harapan yang ingin dilahirkan oleh para pelaku pejuang Kaltara. Masyarakat yang telah menikmati hasil perjuangan ini diharapkan untuk tidak melupakan pengorbanan para leluhur.
Selain itu, Wempi juga menceritakan berbagai hal yang telah ia lalui sebagai salah satu pelaku yang berkecimpung dalam pembentukan sejarah Kaltara dengan di awali oleh pembentukan tim percepatan pembentukan Provinsi Kaltara.
Pada saat itu, ia menceritakan pengalamannya bersama para pemuda Kalimantan Timur (Kaltim) bagian utara membahas Kaltara dalam sebuah pertemuan. Wempi beserta rekan lainnya juga melakukan roadshow ke berbagai elemen dalam rangka menyuarakan pembentukan Kaltara.
“Dulu, 23 tahun setelah kembali dari ibu kota saya kembali ke Kabupaten Malinau dan mulai bergabung dengan teman-teman Pemda (Pemerintah Daerah, red) serta berkesempatan untuk bergabung dalam pembentukan KNPI Kabupaten Malinau pada periode pertama,” ujarnya.
Selain itu, ia bersama pemuda lainnya telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Kaltim, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, pimpinan partai politik, serta para tokoh nasional seperti Yusuf Kalla dengan dipimpin oleh Andi Aksa Daud selaku Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pusat.
“Waktu itu kami dikumpulkan di Bulungan, setelah beberapa informasi perkembangan di Kaltara akan menjadi persoalan pemerintah, maka semangat teman-teman KNPI pada waktu itu berkumpul di Tanjung Selor dan terbentuklah TPPK (Tim Penggerak Percepatan Kaltara, red) pada saat itu,” lanjut Wempi menceritakan pengalamannya.
Dalam acara terasebut, Wempi juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat yang telah diperlihatkan oleh pasangan Gubernur Zainal dan Wagub Yansen dalam mengembalikan sejarah Kaltara dengan menghadiri tokoh-tokoh sejarah di satu tempat yang sama.
“Kami berharap kegiatan Seminar Nasional ini akan dilanjutkan di kabupaten dan kota yang lain agar bisa menggali lebih banyak cerita dan catatan sehingga proses Kaltara ini lahir dengan tidak meninggalkan salah satu kabupaten dan kota di Benuanta,” pungkasnya.(saq/dkispkaltara)
Leave a Reply
View Comments