Tanjung Selor- Sri Nurhandayani Syarwani resmi dilantik sebagai Ketua Dekranasda dan Bunda Paud Kabupaten Bulungan oleh Rachmawati Zainal selaku Ketua Dekranasda dan Bunda Paud Provinsi Kalimantan Utara, setelah sebelumnya dilantik sebagai Ketua TP PKK Bulungan 26 Februari lalu.

“Untuk Dekranasda, pertama kita akan monitoring dan evaluasi pelaku UMKM dan para pengrajin, mencari apa yang menjadi kendala mereka di lapangan. Kedua, meningkatkan daya saing produk. Ketiga, kemitraan bersama stakeholder (pemangku kepentingan) terkait pemasarannya, kita akan jemput bola,” terang Nur kepada Tim Publikasi KISP Kaltara.

Sulitnya pemasaran produk lokal masih menjadi hambatan para pemilik UMKM dan kerajinan di daerah, untuk itu Dekranasda Bulungan akan fokus untuk memfasilitasi produk-produk yang sudah dihasilkan masyarakat agar dapat masuk ke pasar yang lebih luas dan jelas.

“Seperti di Mangkupadi, kita ada produk merica bagaimana agar masuk ke minimarket, toko, atau bahkan dikirim keluar, kita ingin perluasan akses pasar lah,” Terangnya.

Dengan adanya instruksi langsung Gubernur Zainal A. Paliwang diakui Nur terjadi peningkatan serta mengembalikan gairah cinta pada produk-produk lokal Benuanta, sejalan dengan salah satu program andalan Bupati Bulungan Syarwani yaitu satu desa, satu produk.

“Membangkitan semangat masyarakat untuk menggunakan produk kita sendiri, terutama budaya kita yang ada di Bulungan, seperti Dayak, Tidung,  Bulungan. Harapan saya masyarakat kabupaten Bulungan guna produk kita sendiri,” Harap Ketua Dekranasda Bulungan.

Selain merica, Bulungan juga memiliki beberapa produk makanan ringan, kerajinan batik tulis yang diproduksi langsung oleh ibu-ibu rumah tangga, dan ada pula tas rotan produksi kecamatan sekatak dan tikar pandan yang akan diproduksi kecamatan Tanjung Palas.

Untuk progam Bunda Paud Bulungan telah dilaksanakan rapat kelompok kerja, dengan beberapa program prioritas salah satunya gerakan gemar membaca buku.

“Orang tua membacakan buku kepada anaknya minimal 30 menit, yang kedua gerakan makan ikan, yang ketiga gerakan menabung,” paparnya.

Tiga hal ini menurutnya mudah dilakukan dan berdampak besar ke masyarakat, apalagi di tengah situasi pandemi yang mengharuskan pendidikan ditangani oleh orang tua langsung. Dirinya menambahkan untuk program gemar makan ikan juga untuk menekan masalah stunting (kurang gizi) di Bulungan.

“Kita akan bersinergi lah dengan pemerintah provinsi, pastinya program kabupaten akan kita ter-kaitkan dengan yang ada di Provinsi,” imbuhnya.

Selain Ketua Dekranasda dan Bunda Paud, Nur yang juga mengemban amanah sebagai Ketua PKK Bulungan mengaku seluruh kegiatan PKK berkaitan dengan UMKM, pendidikan hingga kesehatan yang terbagi dalam kelompok kerja. (RCH)

(diskominfo kaltara)