TARAKAN – Diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi diyakini menjadi pondasi yang dapat memperkuat perekonomian di Kaltara. Demikian disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr H Suriansyah, M.AP pada Webinar Diseminasi LPP Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Prov Kaltara, Kamis (24/2/2022).
Suriansyah menuturkan, perekonomian di Kaltara selama tahun 2021 dihadapkan pada serangkaian tekanan eksternal dan internal. Pemulihan ekonomi dunia ternyata tidak sesuai harapan, masih penuh ketidakpastian.
Pada situasi ini, membawa dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia dan berpengaruh terhadap Kaltara. Struktur ekspor Kaltara lebih berbasis sumber daya alam juga sangat rentan. Sehingga merosotnya harga komoditas yang berdampak pada kinerja ekspor yang berpengaruh pada lambatnya kinerja di berbagai sektor perekonomian.
“Dari itu, siklus perekonomian di Kaltara beberapa tahun terakhir mengajarkan tentang pentingnya diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi,”kata Suriansyah.
Suriansyah memprediksi, tahun 2022 perekonomian di Kaltara diperkirakan tumbuh 5,4 – 6,3 persen. Sejalan dengan meningkatnya kapasitas perekonomian. Dengan begitu, ia berharap inflasi dapat terjaga pada level terendah.
“Dengan struktur ekonomi yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan akan tetap terkendali pada tingkat yang aman dengan struktur yang lebih sehat,”jelas Suriansyah.
Selain itu, reformasi struktural yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo diarahkan pada upaya peningkatan daya saing industri nasional, termasuk hilirisasi. Karena itu diperlukan kebijakan yang terkoordinasi dalam pengembangan Industri Hijau di provinsi termuda ini. Sebab, kata Suriansyah, pengembangan itu memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan pemerataan.
“Pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning – Mangkupadi merupakan upaya industrialisasi bahan-bahan mentah. Kita berharap yang diekspor bukan lagi bahan mentah, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi Kaltara dan Indonesia. Tentu manfaatnya akan dirasakan secara rill hingga lima atau sepuluh tahun dari sekarang,”katanya.
Sekprov berharap, KPw BI dapat mengambil bagian yang lebih signifikan dan berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakan sektor rill, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu para pelaku usaha utamanya sektor industri dalam KIHI nantinya. (dkisp)
Leave a Reply
View Comments