NUNUKAN – Peserta Pawai Budaya dalam rangka memeriyahkan Hari Ulang Yahun (HUT) Kabupaten Nunukan ke -26 Tahun, terlihat mencerminkan ragam warna-warni budaya dan semangat kebersamaan untuk Nunukan maju.
Pawai Budaya yang dilaksanakan, Sabtu (11/10/2025), dengan mengenakan pakain adat daerah nusantara dan Kalimantan Utara khususnya, para peserta pawai yang berjumlah 96 regu dari berbagai kalangan, terdiri dari 27 peserta dari sekolah dasar (SD), 12 dari sekolah menengah pertama (SMP), 11 dari sekolah menengah atas (SMA), dan 46 kelompok dari masyarakat umum yang meliputi komunitas, organisasi, serta instansi pemerintahan dan swasta, terlihat antusias dan penuh kekompakan.
Walau mereka harus berjalan kaki kurang lebih 3 Km, di bawah panasnya terik matahari, keberagaman mereka membuat semangat memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Nunukan yang ke 26 tahun dapat berjalan aman dan tertib.
“Alhamdulillah, kita melihat bagaimana semangatnya para peserta luar biasa dengan segala macam kondisi yang ada. Mereka mengikuti dengan antusias, cuaca panas tidak menjadi halangan. Tapi mudah-mudahan ini menjadi semangat kebersamaan untuk membangun Nunukan lebih maju”, ujar wakil ketua DPRD Nunukan, Arpiah.
Disela-sela menyaksikan langsung semaraknya pawai budaya tersebut, Arpiah juga melihat nuansa adat yang dibawakan para peserta sangat beragam mencerminkan persatuan.
“Dengan nuansa adat ini memberi semangat bagi kita bahwa di Nunukan ini kita sangat beragam. Berbagai macam suku yang ada, berbagai macam kebudayaan, namun dengan begitu tidak membuat kita terpecah. Justru semakin erat, sehingga dengan kebersamaan itu semakin kuat kita”, tuturnya.

Pawai budaya ini mengusung tema “Merajut Hubungan Harmoni melalui Interaksi Budaya untuk Energi Maju Nunukan Maju.” Kegiatan akan dimulai dari Pelabuhan Tunon Taka, melintasi sejumlah jalan utama yaitu Jalan Tien Soeharto, Jalan Pattimura, Jalan A. Yani (Alun-Alun), Jalan Yos Sudarso, dan berakhir di Jalan Bahari Tanah Merah dengan jarak tempuh sekitar 3 kilometer.
Pawai budaya ini bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan dan melestarikan keberagaman budaya yang ada di Nunukan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar warga dari berbagai wilayah di Nunukan. (*)
Leave a Reply
View Comments