Geliat Ekspor di Kabupaten Nunukan Terus Berkelanjutan

Nunukan – Diuntungkan dengan letak geografis yang berdekatan, mempermudah eksportir dari Kabupaten Nunukan untuk mengekspor produk pertanian ke Malaysia. Oleh karenanya, Karantina Pertanian Tarakan Wilayah Kerja Nunukan selalu memberikan pelayanan prima untuk memfasilitasi kegiatan ekspor.
Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan karantina terhadap buah-buahan yang akan diekspor ke negeri jiran. Pejabat Karantina Pertanian Tarakan Wilker Nunukan melakukan pemeriksaan terhadap buah mangga sebanyak 1,6 ton, jeruk nipis 5,5 ton dan labu 250 kg dengan total 7,37 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp 124 juta.
Sebelum produk dikirim, pejabat Karantina Pertanian melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen, serta pemeriksaan secara fisik untuk memastikan buah-buahan yang diekspor bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Kemudian memastikan kondisi buah baik dan tidak busuk.
“Karantina Pertanian Tarakan akan memberikan layanan cepat, efektif dan efisien bagi para pengguna jasa terutama yang akan melakukan ekspor. Kami berkomitmen untuk melakukan pendampingan dan pembinaan bagi eksportir. Upaya tersebut dilakukan guna mendukung program Kementrian Pertanian yaitu upaya peningkatan ekspor melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks-red) komoditas pertanian,” ujar Akhmad Alfaraby, Jumat (30/4) secara terpisah.
Akhmad Alfaraby menambahkan, potensi ekspor maupun peluang ekspor komoditas pertanian Indonesia harus terus digali. Baik melalui peningkatan produktivitas di setiap sentra produksi hingga strategi menembus pasar ekspor. Pihaknya selaku otoritas Karantina Pertanian memberikan dukungan berupa fasilitasi ekspor produk pertanian dengan memberikan jaminan keamanan pangan terhadap komoditas ekspor agar diterima di negara tujuan.
“Gali terus potensi ekspor komoditas pertanian Indonesia agar produk pertanian kita dapat menembus pasar ekspor dan lebih luas lagi jangkauannya di pasar internasional,” pungkasnya.(*)