Bupati Irwan Pastikan Sembako Cukup dan Harga Terkendali Jelang Nataru

NUNUKAN – Bupati Nunukan H. Irwan Sabri, S.E., melakukan blusukan ke sejumlah pasar dan pusat distribusi pangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah Nunukan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru)Rabu (10/12/2025).

Bupati Irwan didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Juni Mardiansyah, Kepala DKUKMPP, Kepala DPKK, Kepala Bagian Ekonomi Rohadiansyah, Kabid Perdagangan Dior Frames, Kabid Angkutan Dishub Lisman, serta beberapa pejabat terkait lainnya.

Blusukan dimulai dari Pasar Sentral Inhutani dan Pasar Yamaker. Bupati Irwan bersama rombongan kemudian meninjau salah satu agen sembako di Gudang Kemakmuran Jalan Tanjung sebelum melanjutkan pemantauan ke Pelabuhan Tunon Taka untuk memastikan kelancaran distribusi logistik dari Sulawesi dan Surabaya.

Di Pasar Inhutani, Bupati Irwan sempat berdialog hangat dengan Hj. Anni, salah satu pedagang sembako. Hj. Anni menjelaskan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga.

“Tomat masih 12 ribu rupiah, Pak. Yang naik itu bawang,” ujarnya. Ketika ditanya lebih lanjut, ia menambahkan, “Super sekarang 60 ribu rupiah dari kemarin 35 ribu. Yang bukan super 50 ribu.”

Ia juga menyebutkan kenaikan pada cabai lombok. “lombok sekarang 70 sampai 80 ribu rupiah, dari kemarin 40 ribu naik 50 ribu,” katanya.

Menurutnya, kenaikan itu disebabkan kondisi banjir di daerah pemasok. “Di sana banjir, Pak, jadi agak susah. Barang dari Sulawesi. Kapal juga baru datang,” ungkapnya.

Tidak semua harga naik. Hj. Anni menjelaskan bahwa harga wortel sudah mulai turun.

“Kemarin 50 ribu, sekarang turun lagi, mulai normal 2o ribu,” ucapnya.

Ia juga memaparkan beberapa komoditas yang masih tinggi permintaan meski pasokannya belum stabil.

“Yang agak susah sekarang itu bawang merah. Banyak dicari orang. Tapi 50 ribu itu belum terlalu mahal, bisa naik lagi karena di sana banjir,” jelasnya.

Komoditas lain seperti gula merah dan kacang tanah juga mengalami kenaikan.

“Kacang tanah dari 30 ribu naik jadi 40 ribu. Telur juga mulai naik lagi. Gula merah juga naik,” tambahnya.

Ia turut membandingkan harga bawang dari Indonesia dan bawang dari Tawau.

“Bawang Tawo lebih murah, 35 ribu. Yang merah Tawo sekitar 30 sampai 40 ribu, naik juga dari 25 ribu. Sekarang kasihan pembeli, Pak, karena harganya dua kali lipat. Tapi kalau untuk bumbu, orang tetap beli. Kalau mau bawang goreng, bagus yang Indonesia,” tuturnya.

Setelah mendengar langsung kondisi harga di lapangan, Bupati Irwan menegaskan bahwa secara umum stok pangan di Nunukan masih aman.

“Kami ingin memastikan kondisi sandang pangan menghadapi Nataro benar-benar terkendali. Setelah turun langsung ke lapangan, kami melihat bahwa beras, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, daging, semuanya relatif aman untuk ketersediaan sampai Nataro,” jelasnya.

Ia juga mengakui adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, tetapi memastikan bahwa penyebabnya bukan berasal dari pedagang lokal. “Memang ada sedikit kenaikan pada cabai rawit dan telur. Itu bukan dari masyarakat kita, tetapi dari daerah asal seperti Sulawesi. Namun masih relatif aman,” ujarnya.

Bupati Irwan turut memastikan kelancaran arus kapal pengangkut barang menuju Nunukan. “Kami telah memastikan bersama SOP dan GM Berindo bahwa kapal tetap beroperasi pada saat pergantian tahun. Jadi posisi kita aman,” tegasnya.

Kepada masyarakat, Bupati Irwan memberikan imbauan agar tetap tenang. “Kami sudah turun mengecek langsung, jadi jangan khawatir. Tidak ada penimbunan. Ketersediaan aman dan cukup. Harga memang sedikit naik, tetapi masih relatif stabil,” tutupnya. (*)