NUNUKAN – Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan pupuk untuk petani di Kabupaten Nunukan tahun ini dilaporkan berjalan lancar.
Pemerintah daerah memastikan seluruh program bantuan yang bersumber dari APBD, APBN, maupun pokok pikiran anggota dewan telah disalurkan sesuai kebutuhan kelompok tani di berbagai kecamatan.
Program ini juga merupakan implementasi dari 17 arah baru menuju perubahan pada poin nomor 12, Bupati H. Irwan Sabri, S.E., dan Wakil Bupati Nunukan Hermanus, S. Sos.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Nunukan, Masniadi, S.Hut., M.A.P., melalui Kepala Bidang Pangan, Sambio, menyampaikan bahwa bantuan alsintan untuk tahun ini hampir seratus persen tuntas.
“Alhamdulillah untuk alsintan sudah tersalur semua. Realisasi fisik dan keuangannya sudah selesai,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Lebih jauh Sambio menjelaskan bahwa jumlah alsintan yang diterima Kabupaten Nunukan sangat besar, terutama dari APBN. Berbagai jenis alat seperti combine harvester, traktor roda dua, power thresher, mesin alkon, hingga cultivator telah diterima dan dibagikan ke kelompok tani.
“Dari APBN saja lebih dari dua ratus unit. Sementara dari APBD dan pokir dewan, kita juga dapat traktor, cultivator, serta alat pendukung panen,” ucapnya.
Menurut Sambio, dukungan alsintan ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas petani, terutama dalam proses pengolahan lahan dan panen.
Ia menilai kehadiran alsintan membuat pekerjaan petani lebih efisien, cepat, dan hemat biaya tenaga kerja.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu, termasuk bapak-bapak dewan yang sangat peduli dengan sektor pertanian,” ucapnya.
Selain alsintan, bantuan pupuk juga menjadi perhatian utama, tahun ini, DKPP menyalurkan pupuk NPK non-subsidi untuk petani sawit sebagai bentuk dukungan setelah pupuk bersubsidi untuk sawit tidak lagi diperbolehkan.
Ada pula bantuan benih serta pupuk untuk kakao dan sejumlah komoditas hortikultura.
Namun, Sambio mengakui masih ada beberapa bantuan yang belum bisa disalurkan sepenuhnya, seperti benih kakao dari anggaran pergeseran.
Ia menjelaskan bahwa penyedia benih harus melakukan penyemaian terlebih dahulu karena bibit belum siap salur.
“Kontrak sudah kita lakukan, tapi bibitnya harus kita tunggu sampai layak salur. Insyaallah pertengahan Desember sudah selesai,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memastikan setiap bantuan benar-benar tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan maksimal oleh petani.
Menurutnya, pendampingan lapangan oleh penyuluh juga menjadi faktor penting agar bantuan tidak hanya diterima, tetapi juga menghasilkan peningkatan produksi.
“Kita ingin alat dan pupuk yang kita bagikan ini benar-benar membantu, bukan hanya sekadar penyaluran. Penyuluh di lapangan terus memantau supaya pemanfaatannya optimal,” ungkap Sambio.
Dengan banyaknya dukungan alsintan dan pupuk yang turun tahun ini, DKPP berharap sektor pertanian Nunukan semakin tumbuh kuat.
“Harapan kami tentu agar produksi meningkat dan beban kerja petani semakin ringan. Kami ingin semua bantuan ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” tutupnya. (*)














Leave a Reply
View Comments