NUNUKAN – “Fashion Show Busana Adat Tradisional Nusantara” kalimat judul yang kini menjadi perbincangan di media sosial khususnya di satu grup Whatsapp di Nunukan.
Lomba fashion yang digelar pada Jumat 18 Oktober 2025 lalu, dalam judul yang merupakan tema lomba belakangan katanya bertolak belakang dengan hasil pemenang.
Sebut saja seorang pemerhati seni dan fashion, namanya H. Sofy, yang memberikan masukan agar pemenang lomba seharusnya juga memperagakan busana adat tradisional bukan busana adat pengantin modern.
“Kenapa begitu? Lagian juga, yang mereka dapatkan (pemenang) lomba ini kebanyakan yang modern. Adat pengantin modern. Kenapa tidak caption nya dirubah lomba busana adat pengantin, pengantin modern. Agar mereka cocok jadi pemenang lomba”, ujarnya, Selasa (21/10/2025).
“Saya melihat judul lomba juga harus dirubah caption nya, yang awalnya Busana Adat Tradisional, menjadi busana adat pengantin. Dan sebaiknya bila memang adat tradisional yang menang juga yang kenakan pakai adat tradisional juga. Dan peserta lomba busana adat tradisional itu jauh dari riuk pikuk kemewahan. Artinya dia betul-betul natural, etnik”, tambahnya.
Sofy yang hadir dan sebagai bintang tamu penyanyi pada lomba tersebut mengakui atas emosinya malam itu, usai melihat pemenang lomba diumumkan. Itu karena didasari ketidak sesuaian tema lomba. Sehingga ini menjadi koreksinya juga ke juri.
“Saya teriak malam itu, bukan berarti saya marah. Jujur Lillahi taala saya tidak punya peserta, saya bicara fakta. Saya lihat ada peserta yang betul-betul tradisional dengan aura magisnya, serta si model memperagakan gerak sesuai narasi yang dibacakan oleh Mc. Dan sesuai tema. Yakni lomba busana adat tradisional”, ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia melihat juri terkesan berat sebelah, karena ada modelnya ikut dalam lomba tersebut dan meraih juara.
“Saya juga sampaikan, seharusnya sebaiknya suatu saat kalau ada kompetensi atau event lagi, kalau bisa sebagai juri tidak ada modelnya ikut lomba. Sehingga fair, yang betul-betul juri yang tidak berat sebelah”, ucap Sofy sebagai masukan.
Sofy pun menjelaskan apa yang disampaikan dan harapkan adalah untuk kemajuan Nunukan ke depannya. “Agar Nunukan juga maju dunia Fashionnya, semoga kedepan judul ibaratnya sesuai tema. Kalau memang dia betul-betul tradisional, cari juara yang juga etnik atau tradisional. Dipelajari dulu apa makna dan apa yang dinginkan”, pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan ke-26 tahun 2025 semakin meriah dengan digelarnya Fashion Show Busana Adat Tradisional Nusantara.
Acara ini berlangsung penuh warna dan antusiasme di GOR Nunukan, jumat (18/10/2025) malam, dan dipandu oleh MC Aza Zumara yang membawakan suasana acara dengan hangat dan energik.
Sebanyak 14 peserta tampil anggun dan gagah membawakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Sorak sorai penonton dan tepuk tangan terus mengiringi para peserta yang melenggang percaya diri di atas catwalk.
Acara ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Nunukan H. Irwan Sabri bersama istri Ny. Andi Annisa Muthia Irwan, Plt. Sekretaris Daerah, para asisten, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Di antara penampilan para peserta, hadir juga dewan juri yaitu Dewi Puspita, Yuli Omboro, dan Minda Maharani yang menilai berdasarkan sejumlah kriteria, seperti ekspresi panggung, keserasian busana dengan tema, dan tata rias.

Juara pertama diraih oleh peserta nomor tampil 9 yang membawakan busana adat Toraja dengan sangat mempesona, juara kedua diraih oleh peserta nomor tampil 3 yang mengenakan busana adat manten Jawa Timur, juara ketiga jatuh kepada peserta nomor tampil 7 dengan busana adat Minang, sementara itu, penghargaan juara favorit diberikan kepada peserta nomor tampil 6 yang mengenakan busana adat Tidung.
Mewakili dewan juri, Yuli Omboro menyampaikan bahwa seluruh peserta tampil sangat baik dan sesuai dengan tema.
“Secara keseluruhan semuanya cantik, bagus, dan sesuai tema. Tapi tentu ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, mulai dari ekspresi panggung, keserasian busana dengan tema, dan juga tata rias. Yang menjadi pemenang adalah yang berhasil memenuhi semua unsur tersebut,” jelasnya.
Sementara Bupati Nunukan H. Irwan Sabri dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan mengapresiasi atas suksesnya acara ini. “Alhamdulillah tadi kita melihat langsung fashion show budaya, ada 14 peserta yang tampil, dan ini adalah upaya kita untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada generasi selanjutnya,” ujar beliau.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam.
“Kita berbeda-beda agama, suku, dan budaya. Semua budaya itu ada, dan ini tidak boleh hilang. Kita ingin anak-anak cucu kita tidak melupakan warisan budaya Indonesia. InsyaAllah ini akan terus kita lakukan, kita tingkatkan, dan tidak menutup kemungkinan tahun depan kita buat lebih besar lagi,” tambahnya dengan penuh semangat.
Fashion Show Busana Adat Tradisional ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya dan memperkuat identitas bangsa. Antusiasme masyarakat Nunukan yang tinggi malam itu menjadi bukti bahwa budaya tetap hidup dan dicintai oleh warganya. (*)
Leave a Reply
View Comments