NUNUKAN – Selain seni budaya dan adat istiadat, Kearifal Lokal juga tercermin dalam pelaksanaan Pawai Budaya dalam rangka memeriyahkan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan, pada Sabtu (11/10/2025).
Pawai yang diikuti ratusan peserta dari 96 regu, dan disaksikan ribuan penonton yang juga antusias mulai pagi hingga sore hari, termasuk Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri berserta istri, Andi Annisa Muthia, Istri Wakil Bupati, Susanti Hermanus, dan Plt. Sekda, serta unsur pimpinan Forkopimda Kabupaten Nunukan. Kagum akan penampilan para peserta tersebut.
Digelar Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar). H. Irwan Sabri pun menyampaikan sangat bangga terlaksananya Pawai Budaya tersebut dan mengapreasisinya. Terlebih semangat peserta dari OPD juga terlihat.
“Alhamdulillah, saya mengikuti rangkaian acara Pawai Budaya mulai dari pagi hingga sore hari ini. Dan Alhamdulillah, ya kita dengan latar belakang banyak suku, banyak budaya. Tentunya tadi kurang lebih 357 peserta mulai dari anak SD, anak SMP, SMA, bahkan kepala-kepala OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Nunukan turut serta, dengan membawa kearifan lokal”, jelas Irwan.

Melihat kearifan lokal yang ditampilkan baik seni musik dan tarian hingga pakain adat daerah Nusantara, salah satunya tradisi bapupur dari suku Tidung, dan ada tarian reog dari jawa. Irwan mengatakan sebuah budaya telah dilestarikan.
“Saya melihat masyarakatnya di Kabupaten Nunukan juga sudah melakukan aksi seperti yang terakhir kita lihat tadi, ada tari reog, dan banyak macam yang dipertontonkan pada sore hari ini. Tentunya saya berharap budaya-budaya seperti ini harus kita jaga di Kabupaten Nunukan ini sehingga bisa dirasakan oleh anak cucu kita ke depan”, harapnya.
“Dan saya yakin dengan usia yang ke-26 Kabupaten Nunukan tahun 2025 ini tentunya saya berharap semoga Kabupaten Nunukan dibawah kepemimpinan saya, mudah-mudahan masyarakatnya semakin maju dan sejahtera”, tambahnya.
Tentunya apa yang diharapkan, Pawai budaya tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan dan melestarikan keberagaman budaya yang ada di Nunukan. Dan menjalin persaudaraan dan kebersamaan antar warga dari berbagai wilayah di Nunukan. (*)
Leave a Reply
View Comments