Nunukan – Dinantikan sejak awal diluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBK) akhirnya dapat dinikmati siswa-siswi di perbatasan, tempatnya di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiasi Pemerintahan Prabowo – Gibran. Resmi pelaksanaannya
Pemerintah Kabupaten Nunukan terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui perluasan di SMP Negeri 1 Sebatik Utara dan dilanjutkan ke SD Negeri 001 Sebatik Utara, pada Senin (14/7/2025).
Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, meresmikan langsung pelaksanaan program MBK ini Dalam sambutannya, berharap pelaksanaan program ini berjalan dengan baik dan konsisten agar anak-anak di wilayah perbatasan dapat memperoleh asupan makanan yang sehat dan bergizi.
“Program ini sangat penting agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter. Saya juga mengingatkan agar anak-anak mengurangi jajan di luar supaya uang jajannya bisa ditabung dan digunakan untuk hal-hal lain yang lebih berguna,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya peran penyedia makanan bergizi dalam menjaga kebersihan, kehigienisan, dan kesegaran makanan yang disajikan. “Pastikan makanan yang diberikan segar, tidak mudah basi, dan aman dikonsumsi oleh anak-anak sekolah,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Camat se-Pulau Sebatik, tokoh masyarakat, Forkopimcam, serta perwakilan sekolah-sekolah di wilayah kerja Pulau Sebatik.
Perwakilan dari Yayasan Sinergi Inklusi Akses Pangan, Agus Salim, SH, menyampaikan bahwa program MBG kini tidak hanya menyasar anak-anak sekolah, tetapi juga ibu hamil dan ibu menyusui. Hal ini dilakukan guna memastikan kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara menyeluruh.
“Total penerima manfaat MBG kali ini mencapai kurang lebih 3.500 paket makanan sehat untuk anak-anak sekolah, belum termasuk untuk ibu hamil dan menyusui,” jelas Agus.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menurunkan angka stunting, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui keterlibatan pelaku usaha makanan lokal.(*)
Leave a Reply
View Comments