MAGELANG — Usai dilantik, Bupati Kabupaten Nunukan, H. Irwan Sabri S.E., Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., dan Bupati Kabupaten Tana Tidung, Ibrahim Ali, mengikuti retret bersama kepala daerah lainnya di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Agenda yang dimulai pada hari ini, Jumat, 21 Februari 2025, akan berlangsung selama satu minggu ke depan yaitu hingga 28 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari orientasi, pelatihan, dan pembekalan bagi para kepala daerah terpilih periode 2025–2030.
Tampak terlihat ketiganya mengenakan seragam komponen cadangan (komcad) Tentara Nasional Indonesia (TNI) berwarna loreng hijau, yang terdiri dari topi, baju, celana taktis, dan sepatu.
Adapun pendidikan Akmil sendiri bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan dan wawasan strategis, penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, peningkatan kapasitas manajerial dan tata kelola pemerintahan, penguatan karakter dan ketahanan mental pemimpin daerah.
Dikuti dari DKISP Kaltara, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, para kepala daerah wajib mengikuti retreat atau pembekalan karena tidak semua kepala daerah paham prinsip pemerintahan yang bersih dan profesional. Padahal, hal itu sangat krusial karena pemerintah daerah akan ikut serta dalam pengelolaan APBD yang nilainya mencapai Rp 1.300 triliun.
“APBN kita itu Rp 3.600 triliun, APBD kita, jumlah uang yang beredar, sekitar Rp 1.300 triliun. Itu harus dikelola dengan baik, prinsip pemerintahan bersih dan profesional. Enggak semua kepala daerah itu paham juga,” ujar Bima Arya
Bima mengungkapkan, KPK, Kapolri, Jaksa Agung, BPK, hingga BPKP akan ikut memberikan pembekalan untuk memastikan para kepala daerah yang baru dilantik ini paham soal prinsip pemerintahan bersih dan profesional.(*)
Leave a Reply
View Comments