NUNUKAN – Pengadilan Tipikor Samarinda menggelar sidang lanjutan Kasus Dugaan Tidak Pidana Korupsi (TPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, dengan agenda pembacaan tuntutan terhadap dua orang terdakwa yaitu dr. Dulman Lekong, M.Kes., Sp. Og dan Terdakwa Nurhasanah Als Ana, secara daring/live zoom Senin (17/02/2025).
Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan melalui Kepala Seksi Intelijen Felly Kasdi, S.H.,M.H., menjelaskan Sebelumnya Penuntut Umum Mendakwa ke-2 (dua) Terdakwa berdasarkan dakwaan Subsidiaritas kemudian melakukan pembuktian dimuka persidangan dengan menghadirkan 12 (dua belas) orang saksi, 1 ( satu ) orang saksi ahli dan ke-2 ( dua ) orang Terdakwa itu sendiri.
“Atas hal tersebut penuntut Umum menuntut Ke-2 Terdakwa berdasarkan Dakwaan Subsider yaitu Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-undang Nomor.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidan Korupsi Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.”terangnnya, Senin (17/02/2025).
Lanjut Felly, Jaksa Penuntut Umum pada bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Nunukan bacakan tuntutan terdakwa dr. Dulman Lekong, M.Kes., Sp. Og., selain pidana penjara 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa menjalani masa penahanan agar Terdakwa tetap ditahan, Dulman juga diganjar dengan tuntutan membayar denda Rp.500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah ) subsider pidana kurungan selama 3 ( tiga) bulan, dengan ketentuan jika tidak dibayar wajib menjalani hukuman pengganti selama 9 bulan kurungan.
Sedangkan terhadap Terdakwa Nurhasanah Als Ana di tuntut pidana penjara 3 (satu) Tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama terdakwa menjalani masa penahanan agar Terdakwa tetap ditahan, dan denda Rp.500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah ) subsider pidana kurungan selama 3 ( tiga) bulan, atau uang pengganti Rp 1.426.145.572,00 (satu miliar empat ratus dua puluh enam juta seratus empat puluh lima ribu lima ratus tujuh puluh dua rupiah), subsider pidana penjara selama 1 (satu) tahun 9 (Sembilan) bulan
“Sebelumnya masing-masing terdakwa dr. Dulman Lekong, M.Kes., Sp. Og., telah menitipkan uang sebesar Rp 950.000.000,00 (Sembilan ratus lima puluh juta rupiah), sedangkan terdakwa Nurhasanah Als Ana telah menitipkan uang sebesar Rp 100.000.000,00 (Seratus juta rupiah), yang dititipkan pada rekening Kejaksaan Negeri Nunukan pada Bank Mandiri Nomor Rekening 1490010647511 atas nama RPL 152 PDT Kejari Nunukan disetorkan ke rekening milik negara untuk pengembalian serta dipertimbangkan sebagai pemulihan sebagian kerugian Negera.” ungkapnya.
Felly beberkan hal-hal yang memberatkan tuntutan pidana atas terdakwa diantaranya Perbuatan terdakwa menimbulkan kerugian keuangan Negara, Perbuatan Terdakwa berimbas pada terhambat dan terhentinya keberlangsungan pelayanan RSUD Kabupaten Nunukan, serta Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Sementara hal-hal yang meringankan menurut jaksa penuntut umum Terdakwa belum pernah dihukum, Terdakwa tulang punggung keluarga, Terdakwa telah bersedia mengembalikan sebagian dari kerugian keuangan negara, Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya, terdakwa kooperatif dalam proses persidangan. (**)
Leave a Reply
View Comments