TARAKAN – Di tengah melebarnya divergensi pertumbuhan ekonomi dunia dan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global pertumbuhan ekonomi Kaltara 2025 diperkirakan tumbuh lebih tinggi yaitu pada kisaran 4.7 – 5.4% (yoy).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Hasiando Ginsar Manik, pada Pertemuan Media dan Wartawan Se-Kalimantan Utara tahun 2025, Jumat (07/02/2025).
Menurut Hasiando Ginsar Manik, tren pertumbuhan yang tetap positif tersebut terutama didorong oleh berlanjutnya investasi pada Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang berdampak pada peningkatan investasi dari percepatan kegiatan operasional dan produksi.
“Faktor Pendorong Perekonomian Kaltara 2025 disebabkan aktivitas masyarakat yang meningkat mendorong kerja konsumsi seiring dengan IKK yang masih optimis, mulai beroperasinya beberapa industri pengelolaan di Kaltara, berlanjutnya pengerjaan proyek strategis yang terus berprogres, program Pemerintahan baru yang mendorong pemerintah lebih tinggi, permintaan domestik yang terjaga, seiring dengan masanya, Pembangunan smelter di Indonesia,” terangnya.
Selain itu, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kaltara 2025, Prakiraan Lapangan Usaha Pendorong PDRB 2025 yang pertama LU Konstruksi Pembangunan PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), LU Industri Pengolahan Didukung oleh investasi dan PT Phoenix operasional Resource Internasional (PRI), dan LU Perdagangan Peningkatan perdagangan akibat pasokan barang domestik dan impor
Namun demikian, Hasiando Ginsar Manik menyebut ada faktor resiko perekonomian kaltara ke depan seperti diantaranya, ketidakpastian global disertai dengan resiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, inflasi global yang diperkirakan masih cukup tinggi tahun depan, prospek penurunan permintaan Batu Bara dunia di Tengah akselerasi pemanfaatan energi hijau
“yang dimana adanya pelemahan permintaan batubara global di tengah harga yang belum membaik menjadi salah satu faktor risiko pertumbuhan ekonomi Kaltara” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut, Hasiando Ginsar Manik menyebut upaya BI dalam Mendukung PDRB Kaltara dengan memfasilitasi geopoktan untuk peningkatan produksi hasil pangan di Kaltara, memastikan kelancaran transaksi dan digitalisasi pembayaran melalui perluasan QRIS, ETPD, dan penambahan Jumlah ATM di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) dan Diskusi lintas mitra kerja utama (TPID, TP2DD, dan dengan pemerintah daerah, akademisi pelaku usaha).
“untuk menemukan solusi strategis isu terkini dan rekomendasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara,” pungkasnya. (**)
Leave a Reply
View Comments