Yansen-Suratno Terima B1-KWK dari PKB untuk Pilgub Kaltara

JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si – Mayjen TNI (Purn) Suratno, S.I.P, menerima dukungan pencalonan berupa B1-KWK dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis malam (22/08/2024). Dukungan tersebut diserahkan langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, Hasanuddin Wahid yang disampingi Ketua Desk Pilkada PKB yang juga Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kaltara, Herman.

Ini merupakan dukungan kedua, setelah sebelumnya Partai Demokrat, Kamis malam (08/08/2024). Dr. Yansen TP, M.Si, atau juga dikenal dengan akronim nama YTP mengatakan, jika ini menjadi satu tahapan penting dalam pencalonannya bersama Suratno di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara 2024. “Sudah dua dukungan dengan dokumen B1-KWK, besok (Jumat 23 Agustus 2024) PPP menyusul. Memang proses ini dikawal dari awal proses menuju pilkada. Kita syukuri semua berjalan baik. Tanggung jawab kami mengemban amanah dari partai pengusung ini untuk berjuang,” ungkap pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltara ini.

Dikatakan, masyarakat Kaltara menjadi penentu akan pembangunan ke depan. Maka, menjadi wajib bagi masyarakat memilih pemimpin yang memiliki kapasitas dalam memimpin. “Pilkada ini tujuannya untuk memilih pemimpin yang siap mengemban amanah rakyat, maka seorang kepala daerah yang dipilih harus memiliki kemampuan. Utamanya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik serta pembangunan. Masyarakat kita harus menjadikan ini sebagai acuan dalam memilih. Seorang kepala daerah kalau tak mengerti tugas ini, bukan seorang pemimpin,” ujarnya.

Yansen kembali menegaskan, jika pemerintahan yang kuat dapat mewujudkan tujuan pembangunan yang menjawab kebutuhan masyarakat. “Saya sebagai pejuang pembentukan Kalimantan Utara, ingin agar pemerintahan kita kuat. Pembangunannya berjalan dengan benar. Maka satu hal yang wajib untuk memilih pemimpin yang mampu menjawab ini semua. Semua masyarakat perlu menyadari pembangunan diselenggarakan di Kalimantan Utara, adalah apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tukasnya.
“Yang paham akan kebutuhan itu adalah masyarakat itu sendiri. Pemimpin harus mampu melibatkan masyarakat dalam pembangunan. Saya sebagai calon berkehendak, masyarakat memilih karena kapasitas pemimpin. Pilkada yang baik ketika masyarakatnya berpatisipasi dengan baik. Memilih pemimpin yang tepat,” harapnya.

Pada akhirnya menjadi tantangan, karena sudah ada dukungan dari masing-masing partai mengikuti ketentuan yang berlaku. Penafsiran dua lembaga (MK-DPR RI) masing-masing.

Tapi kita melihat, apakah ada hal-hal baik yang muncul. Seperti yang mendorong gugatan ini, Partai Buruh dan Gelora, berdasarkan putusan MK, partai nonparlemen atau non-seat itu juga punya peluang untuk mengusung. Di satu sisi partai lainnya juga terdampak. Kita akan melihat aturan ke depannya, apa yang menjadi pegangan penyelenggara pilkada.

Dengan dukungan Demokrat, PKB dan PPP, maka pasangan Yansen-Suratno telah mengantongi dukungan 9 kursi atau memenuhi minimal syarat pencalonan yakni 7 kursi.
“Mohon dukungan masyarakat, inilah waktu untuk Kaltara membangun. Desa dan kota bersatu, kita mendorong partisipasi yang luas dari masyarakat untuk bersama-sama membangun,” ajak bupati Malinau periode 2011-2021 ini..