Puskesmas Sedadap Buka Layanan Skrining PTM

NUNUKAN –Puskesmas Sedadap membuka layanan Posbindu Skrining PTM, sebagai upaya Promotif dan preventif untuk mendeteksi dan pengendalian dini keberadaan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM)

Kegiatan Posbindu PTM ini menyasar pada kalangan usia produktif yaitu usia mulai 15 sampai dengan 59 tahun, untuk diajak ikut serta dalam kegiatan Posbindu dalam rangka deteksi dini dan skrining kesehatan untuk usia produktif.

Dari pantauan dilapangan terlihat setiap pasien atau yang datang mendampingi pasien untuk berobat di Puskesmas, yang berusia produktif ditawarkan untuk mengikuti Skrining PTM tersebut.

Satu diantarnya adalah Livya (39) yang saat itu sedang mengantar anaknya berobat, ia mengaku senang dengan kegiatan Skrining PTM, menurutnya ini pertama kalinya ia mengikuti Skrining PTM di Puskesmas Sedadap.

“ini pertama kali ya, dan saya merasa senang dengan adanya kegiatan Skrining PTM ini, karena bisa deteksi dini diantaranya pemeriksaan tekanan darah ,cek gula darah , Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Perut, Dan Lingkar Lengan.”ungkap Livya, Senin (27/05/2024).

Petugas Puskesmas Sedadap Rini, kegiatan Skrining PTM ini rutin dilaksanakan setiap hari Senin di Puskesmas Sedadap, mulai pukul 07.30 WITA hingga Pukul 11.00 WITA.

“kalau di dalam Gedung Puskesmas kami jadwalkan setiap hari Senin, karena biasanya hari Senin Pasien dan pengertiannya lebih banyak, sedangkan dihari lain kami juga melakukan Skrining PTM di kantor-kantor lain seperti Kantor Bupati dan di kelurahan setiap hari Jumat,” terangnya, di sela-sela melakukan Skrining PTM kepada pasien, Senin (27/05/2024).

Ditambahkan Petugas Puskesmas Amila, kegiatan Skrining PTM juga dilakukan door to door, atau ke tempat-tempat kerja lainnya seperti di tempat pekerja rumput laut (mabetang), hal ini dilakukan untuk mencapai target jangkauan Masyarakat di Kecamatan Nunukan Selatan yang usia produktif sekitar 16.000 orang.

“target kami satu orang dalam setahun dapat Skrining PTM, hingga saat ini yang kami jangkau baru sekitar 3000 sampai 4000 an orang,” ungkapnya.

Menurut Amila, meskipun pihak puskesmas telah berupaya datang langsung, namun masih banyak Masyarakat yang enggan untuk memeriksakan kesehatannya dengan Skrining PTM ini.

“Kami harapkan kesadaran dari Masyarakat itu sendiri, kalau kami sudah mengupayakan untuk datang, Tujuan kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan, melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan Kesehatan,” imbuhnya. (DV*)