Sempat Viral, Bupati Nunukan Ungkap Tujuan Pesan Suara Untuk Lurah

NUNUKAN – Sempat viral di media sosial Facebook  rekaman suara yang diduga suara Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, beberapa waktu lalu.

 Dalam rekaman yang berdurasi 27 detik tersebut, mengatakan, “di Nunukan Barat itu Pak Lurah, panggil lah RT- RT di kita, mulai sudah mendata, bulan depan kasih saya datanya, semua mau ku verifikasi dulu. Sudah sistem datang nih, jadi mau dimasukan ke sistem nama, KTP sama nomor handphone mereka, karena kita mau pakai SMS BOM nanti dari Polres, kita sudah kerjasama dengan Kepolisian.”

Khawatir menjadi polemik berkepanjangan, Bupati Nunukan pun mengklarifikasinya dengan menggelar konferensi Pers di Mako Polres Nunukan, Senin (13/05/2024).

Dalam keteranganya Bupati yang didampingi Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandia, membenarkan rekaman suara yang viral tersebut   merupakan rekaman suaranya, yang dikirim melalui voice note whatsapp kepada salah satu Lurah di Nunukan.

“Terkait rekaman suara tersebut memang itu benar suara saya, yang saya kirimkan melalui pesan suara whatsapp kepada Lurah Nunukan Barat,”

Dan terkait isi dengan nada pakai SMS BOM, Lauran menuturkan  tujuannya mencatut nama polres adalah untuk menekan agar Lurah tersebut dapat bekerja cepat, data itu untuk penyaluran bantuan sosial ke masyarakat di Kabupaten Nunukan yang tidak masuk di data DTKS pada bulan Ramadhan lalu. Karena Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nunukan melalui Dinas Sosial, telah mengalokasikan dana kurang lebih 1 Milyar.

”karena waktu yang terbatas dan warga di kelurahan Nunukan Barat yang cukup banyak ada 28 RT, sehingga saya lakukan penekanan, dengan menyebut kita bekerjasama dengan Polres, per pengalaman kami selama ini jika kami meminta data lurah yang paling lama adalah lurah Nunukan Barat ini, jadi saya berpikir dengan saya menyebut dan membawa kepolisian, maka geraknya jadi lebih cepat, jadi tujuannya supaya Lurah segera mendata dan mengirim data warga penerima bantuan di wilayahnya, dan ternyata hasilnya cepat direspon” terang Laura.

Laura juga menyesalkan voice itu beredar karena tentu menjadi multi tafsir ditengah-tengah Masyarakat, sehingga bersama kesempatan ini “saya memohon Maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan terutama dalam hal ini pihak Kepolisian karena saya yakin dampak dari beredarnya voice tersebut membuat situasi sedikit kacau artinya adanya dugaan-dugaan dimana saya sebagai Bupati Nunukan dan Kapolres bekerja tidak profesional, saya pastikan bahwa semua itu tidak ada artinya kami selama ini bekerja dengan prosedur sesuai peraturan yang ada,” tegas Laura.(DV*)