1 Minggu Kedepan PLN Nunukan Lakukan Manajemen Pengaturan Beban

NUNUKAN – PLN ULP Nunukan melakukan manajemen pengaturan beban pembangkit eksisting selama 7 hari kedepan, yang dilaksanakan mulai Senin, 29 April 2024.

Hal tersebut karena adanya pekerjaan pemeliharaan periodik mesin pembangkit di PLTD Sei Bilal dan PLTMG Sebaung serta pekerjaan rekonfigurasi di PLTD Sei Bilal 3.

Manager PLN ULP Nunukan Bachtiar Raka Gandhi menjelaskan proses installment mesin pembangkit tambahan (6 unit x 750 kW) yang mengharuskan beberapa mesin pembangkit eksisting harus keluar sistem.

“Maka untuk mengantisipasi dampak turunnya daya mampu pembangkit, dalam 1 minggu kedepan kami akan melakukan manajemen pengaturan beban sesuai jadwalnya per 4 jam,” terang Raka, Senin (29/4/2024).

Adapun jadwal pukul 09:00 WITE s/d 12:00 WITA, dan wilayah yang terdampak yaitu Desa Maspul, Desa Sei Limau, Desa Lodres, Desa Bambangan, Simpang Bahagia, Desa Liang Bunyu, Desa Binalawan, Desa Setabu, Desa Tembaring, Desa Balansiku dan Sekitarnya

Pukul 12:00 WHITE d/d15:00 WITE JI. Iskandar Muda, Jl. Pembangunan, Jl. Persemaian, Jl. Sutanto, JI. TVRI Sebagian, JI Imam Bonjol, dan Sekitarnya.

Pukul 15:00 S/d 18:00 JI. TVRI Sebagian, Gang Delima, Gang Daeng Toba, JI Manunggal Bhakti, Jl. Pelabuhan Baru, Gang Borneo dan Sekitarnya.

Pukul 18:00 s/d 21.00 wilayah Desa Sei Pancang, Desa Lalesalo, Desa Sebrang, Desa Lapri, Desa Aji Kuning, Desa Bukit Harapan dan Sekitarnya.

Pukul 21.00 WITA s/d 24.00 WITA JI. Sei Bilal Sebagian, Jl Tanjung Batu Sebagian, Jl Sei Lancang Sebagian, Jl Semengkadu, Jl. Abdi Praja, JI Sei Jepun, JI.Ujang Dewa Sedadap, Gang Limau, Perum KPN, dan Sekitarnya.

Raka, memastikan bila pekerjaan selesai lebih awal, aliran listrik akan dinormalkan kembali. Ia juga menghimbau agar tetap berhati-hati dalam menggunakan sumber listrik alternatif.

Raka, juga menyampaikan apabila terdapat pengurangan beban listrik di luar jadwal tertera, hal tersebut adalah karena force majeur/gangguan yang tidak dapat diprediksi.

“Kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tutup Raka. (*)