Bupati Ajak Masyarakat All In –Oke Gas Bekerja Dengan Penuh Semangat

Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, (DV*)

NUNUKAN – Pemilu 2024 sudah usai, meski baru berdasarkan hasil quick count yang sudah mencapai 100 persen, dan real count KPU yang masih berkisar di kisaran 75 persen, namun hasil akhirnya sepertinya sudah bisa ditebak, Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan keluar sebagai pemenang.

 

Calon – calon anggota legislatif yang akan di duduk di kursi DPR, DPD, DPRD provinsi, maupun DPRD Kabupaten/kota juga sudah bisa diprediksi. Secara umum, situasi dan kondisi di masyarakat di Kabupaten Nunukan pasca pencoblosan tanggal 14 Februari juga terlihat begitu adem dan tenang.

Situasi ini tentu menggembirakan kita semua, bayangan dan kekhawatiran bahwa pemilu akan berlangsung panas dan sengit ternyata tidak terbukti sama sekali.

 

Masyarakat di Indonesia, termasuk yang berada di Kabupaten Nunukan sekali lagi menunjukkan kedewasaan politiknya. Kedewasaan yang bisa menjadi modal berharga untuk menatap dan menjalani kehidupan berdemokrasi di masa depan.

 

Sebagai orang politik, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid merasa bersyukur atas kesuksesan masyarakat di Kabupaten Nunukan dalam menggelar pemilu 2024. Pasca pemilu, Laura pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk kembali menjalani kehidupannya masing – masing.

Saat Menutup Kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Nunukan Ke – XIX di Sebatik baru – baru ini, Laura mengajak seluruh masyarakat untuk melupakan segala perbedaan dan perdebatan yang mungkin ada selama pemilu.

 

Kata Laura, saat ini masyarakat harus kembali bersatu padu, bergandengan tangan untuk menatap kehidupan di masa depan. “Saya mengajak kepada kita semua, mari kita all in – oke gas bekerja dengan penuh semangat, bekerja dengan sat – set untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Amin,” kata Laura mengutip semua slogan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berlaga dalam pemilu 2024 ini. Sekarang, tambahnya, tidak ada lagi nomor satu, nomor dua atau nomor tiga, tapi yang ada adalah nomor satu, dua dan tiga, sayang semuanya,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat.

 

Ajakan dari orang nomor satu di Kabupaten Nunukan ini semestinya direspon secara positif oleh seluruh masyarakat. Soal adanya wacana untuk menggunakan hak angket di kalangan DPR-RI yang ramai dibahas oleh berbagai kalangan akhir – akhir ini, biarlah semua itu menjadi konsen dari ‘dewa – dewa politik’ di Jakarta.

 

Kita, sebagai masyarakat kecil yang tinggal di daerah perbatasan rasanya tidak perlu ikut – ikutan secara berlebihan dalam menyikapi situasi itu. Percayakan semua itu pada para ahli yang lebih berkompeten, seraya berdoa semoga mereka selalu dikarunia jiwa kenegarawanan, yang tidak akan mungkin mengorbankan kepentingan bangsa dan negara ini hanya demi syahwat politik mereka sendiri. (Prokompim)