PT Pelindo Regional 4 Nunukan Melaksanakan Survey Kepuasan ke Mitra Setia

NUNUKAN – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Nunukan melaksanakan Survey Kepuasan kepada pelanggan setianya yang selama ini menjadi mitra setia menggunakan jasa pelayanan kapal di pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Jumat (1/12/2023).

Tampak hadir para pelanggan diantaranya dari PT. Pelni Nunukan, PT BAB, Sinar Dani Borneo, PT, CAM, PT, AMI, PT. SBH, PT. TPIL Logistic, dan agen tol laut.

General Manager (GM) PT Pelindo Regional 4 Nunukan, Nasib Sihombing mengatakan pihaknya telah melakukan kegiatan survey Kepuasan Pelanggan bekerjasama dengan supplier Sucofindo.

kegiatan survey pelanggan khusunya yang ada di pelabuhan Nunukan, meliputi kegiatan pelayanan kapal dan kegiatan penumpang.

“Tujuan dari survei pelanggan ini sebenarnya adalah untuk dapat melihat atau mengukur sejauh mana layanan PT. Pelindo khusunya Regionalnya 4 Nunukan kepada seluruh customer yang ada di Nunukan,” terang Nasib Sihombing.

Menurut Nasib Sihombing, kegiatan ini setiap tahun dilakukan, karena merupakan kegiatan BUMN untuk mengetahui sejauh mana layanan-layanan BUMN yang ada di Indonesia, sehingga PT Pelindo Regional 4 Nunukan pada akhir tahun juga melakukan hal yang sama.

“Semua peserta antusias, kami meminta penilaian yang seobjektif mungkin, karena dengan penilaian tersebut kami bisa melakukan berbagai upaya, supaya tingkat kepuasan pelanggan kami dari tahun ke tahun itu akan semakin baik,” ujar, Nasib Sihombing.

GM PT Pelindo Regional 4 Nunukan ini mengaku pelanggan adalah nilai tertinggi dalam sebuah perusahaan, sehingga kami berkomitmen apapun penilaian dari customer tersebut adalah penilaian yang objektif dan untuk penguatan perusahaan kami kedepan dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat.

“Itulah poinnya, dari hasil survey tersebut nantinya dapat dilakukan rekapitulasi oleh tenaga supplier dan akan dibuatkan hasil akhir dan mungkin itu akan kita lihat sejauh mana nanti layanan di regional 4 khusunya Pelindo Nunukan,” tuturnya.

Nasib Sihombing, menyebut ada beberapa saran masukan serta usulan perbaikan dari customer, yaitu yang pertama dari PT. SBH, Sumari, meminta perbaikan depo khusunya pelayanan peti kemas.

“Mereka minta kepada PT Pelindo supaya mempercepat penyelesaian depo, dengan berbagai upaya dan kewenagan yang dimiliki, sehingga mereka lebih cepat lebih mudah lebih nyaman apabila kegiatan tersebut bisa segera diperbaiki,” ucapnya.

Kemudian dari PT Pelni yang di sampaikan oleh Junarto, yang pertama karena pelabuhan Tunon Taka khusus kegiatan domestik itu tidak ada x-rey diharapkan, PT Pelindo minimal menyiapkan peralatan metal detector.

“Supaya minimal barang penumpang diruang tunggu tidak membawa senjata tajam, dengan metal detektor tersebut bisa meminimalisir gangguan pada saat penumpang naik ke Kapal,” ucapnya.

Kedua PT PElNI juga meminta agar, PT Pelindo lebih konsisten lagi dan terus menerus menahan atau menertibkan atau mengedukasi para pedagang kaki lima supaya bisa dan jangan sampai menuju dermaga karena itu sangat membahayakan dan sangat riskan dalam tindakan Embarkasi – embarkasi.

Ketiga, PT Pelni menyampaikan agar kegiatan gerobak juga ditertibkan bisa meningkatkan kecepatan proses Embarkasi

Terakhir, PT. PELNI juga menyampaikan agar ada pengadaan kapal tunda atau tugbout, untuk membantu sandaran kapal khusunya ketika di dermaga tersebut ada juga kapal lain yang lebih dulu bersandar.

“Karena apabila kemudian kapal mau tambat disitu sangat riskan sangat berisiko, sehingga mereka mengharapkan ada layanan tunda di Pelabuhan Tunon Taka,” ungkapnya.

Nasib Sihombing menilai masukan-masukan dari customer tersebut sangat baik dan positif, karena masukan-masukan dari customer tersebut adalah untuk perbaikan-perbaikan Pelindo kedepan.

“Karena tanpa customer tentu perusahaan ini akan mati, sehingga dengan masukan dari customer tersebut dalam waktu dekat untuk metal detector bisa kami segerakan sehingga layanan Nataru bisa di gunakan.

Sedangkan, untuk depo memang saat ini sedang berproses kami berupaya untuk revitalisasi percepatan lapangan penumpukan, kami akan terus tingkatkan. di tahap satu ini, sekitar 1/3 dari luasan 6000M³ tersebut yang sementara dikerjakan, jadi ada sekitar 2000-3000 M³ bisa selesai untuk tahun 2023 dan akan dilanjutkan tahun 2024 anggarannya sudah disiapkan sisa pelaksanaan.”imbuhnya. (DV*)