Ribuan Obat-Obatan dan Kosmetik Ilegal Diamankan Polairud Polres Nunukan

NUNUKAN – penegak hukum (Gakkum) Sat Polairud Polres Nunukan, Pada hari Sabtu (14/10/2023) lalu berhasil mengamankan ribuan Obat-Obatan dan Kosmetik dari sebuah kapal KM Queen Soya.

Kasat Polairud Polres Nunukan, IPTU Muhammad Ibnu Robbani mengatakan pengungkap tersebut sekitar Pukul 11.00 WITA, sebagai tindaklanjut dari informasi yang di dapatkan Polairud, bahwa adabarang yang mencurigakan akan dikirim kapal KM.Queen Soya menuju ke Pare-Pare (Sulawesi Selatan).

“Berdasarkan informasi tersebut personil melaksanakan penyelidikan di perairan Nunukan dengan menggunakan armada speed boat mesin 40 Pk, saat itu ada kapal KM. Queen soya yang akan berangkat menuju ke Pare -Pare (Sulsel),”ujarnya, Sabtu (28/10/2023).

Kemudian, menurut Ibnu, personil gakkum sat polairud melaksanakan pengecekan barang barang yang berada di atas kapal dan di temuilah barang yang di curigai tersebut.

“Ketika kamai melakukan pemeriksaan dan ditemukan beberapa barang berisikan kosmetik, obat ayam obat sediaan farmasi dan rombengan yang diduga berasal dan Tawau (Malaysia),”ungkapnya.

Ibnu menyebut, hasil pemeriksaan barang temuan tersebut di duga menyalahi aturan, atas temuan tersebut personil segera mengamankan  ke kantor Sat Polairud Poires Nunukan.

Adapun barang temuan terbuat disimpan dalam, 20 karung dan kotak, yang terdiri dari 15 karung berukuran besar dan 5 kotak berukuran besar.

Dengan rincian, 6 buah kotak berukuran besar berisikan obat Ayam sebanyak 1.364 Pcs. 3 buah kotak berukuran besar berisikan Kosmetik sebanyak 1000 Pcs. 3 buah kotak berukuran besar berisikan Obat Jenis Lynestrenol Sebanyak 4.300 Tablet. Dan 3 karung berukuran besar lainnya berisikan Pakalan bekas (Rombengan).

“Total barang yang berisikan barang diduga terlarang sejumlah 10 barang yang terdiri dari 8 karung dan 2 kotak,”ucap Ibnu

Ibnu pun menuturkan, usai pemeriksaan kepada pengurus barang, dan dari keterangan pengurus tidak mengetahui isi dari barang tersebut karena mereka hanya bekerja sebagai jasa angkut saja serta tidak adanya petunjuk yang mengarah sebagai pemilik barang.

” Untuk pengambangan, kami memastikan masih akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui pemilik dari barang diduga barang terlarang tersebut”, Pungkasnya.(DV*)