Tumpukan Sampah di Trotoar Jalan Pahlawan Menjadi Pemandangan Sehari-Hari

NUNUKAN – Bila melintas di jalan Pahlawan, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara (Kaltara), kita akan melihat tumpukan sampah menjadi pemandangan sehari-sehari.

Namun sangat disayangkan tumpukan sampah tersebut berada di atas trotoar kiri kanan jalan, yang tentunya mengganggu aktifitas pejalan kaki.

Tumpukan sampah terlihat dibeberapa titik umumnya sampah rumah tangga hingga sampah pedagang.

Misel seorang pejalan kaki, mengaku sangat terganggu dengan adanya tumpukan sampah diatas trotoar tersebut, selain itu tumpukan sampah mengganggu pemandangan, aroma busuk dari sampah tersebut juga membuatnya tidak nyaman.

“Sampah di trotoar seperti ini, sangat tidak baik menunggu keindahan dan pemandangan,” tegasnya.

Memperihatinkan di satu titik ada yang sudah terpasang himbauan “Dilarang Buang Sampah Disini Bro” tapi sampah terlihat lebih banyak.

Halijah salah satu pemilik toko yang tepat berada di samping tumpukan sampah tempat usahanya, mengaku sangat terganggu dengan tumpukan sampah yang diletakkan orang didekat tokonya tersebut.

“Pembeli yang datang selalu mengeluh bau sampah, dan membuat mereka kurang nyaman,” ucap Halijah.”

Halijah mengaku dirinya sudah berjualan selama 8 tahun di lokasi ini, menyebut, selama Ia mengontrak dan berjualan, sampah-sampah selalu dibuang disamping tokonya, meski sudah ada tulisan dilarang buang sampah, tetap saja orang-orang membuang sampahnya disisi toko, dan diletakkan diatas trotoar tersebut.

“Selama saya disini, sampah-sampah itu selalu diletakkan orang entah dari mana, karena kalau kami masih buka toko sampai malam tidak melihat ada orang yang membuang sampah, mereka membuangnya ketika juah malam atau saat subuh, saat kami membuka toko di pagi hari tumpukan sampah itu sudah banyak disitu,”terang Halijah.

Menurut Halijah, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) biasanya rutin mengangkut sampah-sampah di lokasi tersebut.

“Biasanya setiap hari, tapi ini sudah 2 hari belum diangkut jadi tumpukan sampahnya semakin banyak dan bau.”

Karenanya saya berharap DLH lebih rutin lagi atau lebih awal mengambil sampah-sampah ini, agar aktivitas warga tidak terganggu, baik pejalan kaki maupun warga sekitar karena aromanya ini, pungkas Halijah. (DV)