NUNUKAN – Sebanyak 6 Kepala Keluarga (KK) korban Kebakaran di pemukiman penduduk, Jembatan Perikanan lama, Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kamis (27/4/2023) lalu, yang rumahnya tidak lagi dapat tempati karena tinggal puing-puing saja, kini bisa sedikit lega, karena telah mendapatkan tempat tinggal sementara yang nyaman.
Para korban kebakaran ditampung dan menempati sebuah hotel yang tidak terpakai tidak jauh dari lokasi kejadian.
21 orang dari 6 KK telah mendiami kamar-kamar di sebuah hotel yang lama tidak terpakai, milik H. Huwardi atau Haji Momo.
Salah satu korban, Syarifuddin mengaku pasca kebakaran dirinya bersama 5 KK lainnya memilih tinggal dan menempati Hotel tersebut, karena bingung tinggal dimana pasca kebakaran yang telah menghanguskan tempat tinggal mereka.
“Dengan bantuan ini kami sambut gembira,” ungkap Syarifuddin.
Syarifuddin mengaku rumah sebelumnya, dirinya bersama istri dan 5 orang anaknya tinggal menumpang di rumah mertuanya, yang sudah terbakar.
“Meskipun bangunannya sudah 20 tahun tidak terpakai, namun bangunannya masih layak pakai. Alhamdulilah kami diijinkan tinggal, yang penting tidak kena hujan ataupun panas matahari,” tambahnya.
Dan keluarga kami ada 3 KK, sebanyak 12 orang, istri dan anak saya, mertua, dan ada ipar, sekarang semuanya tinggal di hotel tersebut sejak 4 hari dari pasca kebakaran,” terang Syarifuddin, Selasa (2/5/2023).
Selain tempat berteduh dan tinggal sementara, untuk airnya juga sudah disiapkan dan difasilitasi oleh pemilik hotel yaitu H. Momo.
“Karenanya, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu kami, seperti H. Momo untuk tempat tinggalnya. Selain itu juga bantuan dari pemerintah daerah, Gubernur Provinsi dan kementerian,serta masyarakat umum yang turut membantu,”ucapnya.
Sementara itu, sat dikonfirmasi, Kepala Desa (Kades) Pancang, Kaharuddin membenarkan sebagian keluarga yang terkena musibah kebakaran tinggal di hotel yang sudah lama tidak terpakai milik H. Huwardi atau Haji Momo.
“Kami sangat bersyukur karena perhatian masyarakat kepada keluarga yang berdampak, dengan memberikan izin tinggal sementara bagi keluarga yang mengalami kebakaran hingga dapat membangun kembali,” ucapnya.
Kaharuddin menyebut pihak Kecamatan Sebatik Utara dan Puskesmas Sebatik Utara juga sudah mendirikan posko bagi masyarakat yang mengalami musibah kebakaran, di RT 02 Desa Pancang tersebut tidak jauh dari lokasi terjadinya kebakaran.
Yang menjadi korban kebakaran ada 6 rumah atau 12 KK, sebagian tinggal dirumah keluarga dan sebagian lainnya memilih tinggal di salah satu hotel yang sudah lama tidak terpakai.
“Ada penginapan kosong milik salah satu warga, yang diijinkan oleh pemiliknya untuk ditempati oleh warga, sekitar 3 KK yang memilih tinggal di hotel, dan beberapa korban lainnya memilih tinggal dirumah keluarganya sambil menunggu pembangunan rumah tinggalnya kembali,” ungkapnya.
Kaharuddin pada kesempatan ini juga membeberkan total bantuan berupa uang yang telah dihimpun oleh Posko sudah hampir mencapai Rp. 80 juta, sedangkan pembagiannya untuk 2 rumah yang terdampak, bantuan yang disalurkan sebanyak Rp. 4 juta. Sedangkan korban kebakaran masing-masing diberikan sekitar Rp. 6,9 Juta
“Bantuan lainnya juga sudah kita salurkan seperti beras, indomie, dan lainnya, Posko rencananya dibuka hingga Sabtu (6/4/2023) mendatang,” ujarnya.
Kaharuddin menyebut bantuan tersebut dari masyarakat, kementrian, Gubernur dan juga pemkab Nunukan yang disalurkan oleh BPBD Dinas Sosial Nunukan. (DV*)
Leave a Reply
View Comments