NUNUKAN – Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Nunukan, Serfianus berpendapat perkembangan
Kabupaten Nunukan Berkembang Pesat dari Masa Ke Masa.
Bila kita melihat Perkembangan Kabupaten Nunukan sejak pemekarannya tahun 1999 pada masa pemerintahan Abdul Hafid Ahmad dan Almarhum Kasmir Foret, pada saat itu Kabupaten Nunukan masih sangat minim pembangunan.
Namun oleh karena kerja keras Bupati pada saat itu, untuk melakukan pembenahan dan melakukan pembangunan di Kabupaten Nunukan yang segala kekurangan, dimana saat itu hanya ada 5 Kecamatan, berbanding jauh dengan sekarang yang sudah ada 21 Kecamatan.
“Artinya dari aspek pemekaran Kecamatan dari 5 menjadi 21 Artinya pelayanan pemerintahan (pelayanan publik) sudah mendekati masyarakat kita, Ini dari satu aspek dari usia kita 0 tahun hingga 23 tahun ini,” ucap Serfianus.
Lanjut, Serfianus, dari Aspek infrastruktur persoalan wilayah di Kabupaten Nunukan ini kondisi geografis dan demografi ini juga menjadi persoalan.
Dari aspek geografis kita dapat melihat ada beberapa pulau kita yang dihuni oleh penduduk, seperti di Nunukan, sebatik dan Pulau Kalimantan, yaitu sebutan dari Seimanggaris sampai ke Krayan Tengah paling ujung melintasi 21 Kecamatan.
“Kalau kita melihat dari awal pemekaran infrastruktur kita belum ada, seperti misalnya ke Sebuku dulu naik speed, sekarang kita sudah punya akses konektivitas transportasi dari Nunukan ke Sei Ular, dari Sei Ular kita sudah bisa kemana-mana seperti masuk ke daratan Kalimantan,” terang Serfianus.
“Mines Krayan, Lumbis Ogong, Lumbis Hulu dan Lumbis Pansiangan yang belum terkoneksi dengan transportasi ini,” tambahnya.
Kabupaten Nunukan beberapa Tahun yang lalu, kata Serfianus, sekarang ini sebenarnya perkembangan kita itu luar biasa, kita melihat seperti sebatik itu diawal pemekaran itu kita masih lewat speed ke Sei Nyamuk belum ada jalan lingkar atau daratan.
“Sekarang kita lihat sebatik sebagai kota yang luar biasa hampir sama perkembangannya dengan Pulau Nunukan ini yang saya lihat dari Aspek infrastruktur,” ungkap Serfianus.
Dari aspek pengembangan Ekonomi kita juga melihat kalau dulu, kita melihat warga masyarakat kita bekerja dengan illegal logging kehutanan (kayu)
Aspek perkebunan belum terdepan dan saat itu kita hanya merupakan tempat transitnya TKI dengan pengembangan ekonomi sangat terbatas saat itu.
Namun, sekarang dari Sektor Rumput Laut sangat bagus, Perkebunan juga bagus, Perikanan juga cukup bagus ini merupakan dampak pembangunan dari sejak pembentukan sampai sekarang Kabupaten Nunukan.
Menurut Serfianus, dari aspek ekonomi masyarakat juga sudah cukup bagus walaupun beberapa tahun ini dilanda oleh pandemi covid-19 dilanjutkan lagi dengan kondisi resesi global, tetapi kita melihat ini sebagai dinamika kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia dan masyarakat dunia.
“Tapi saya optimis dengan potensi yang kita miliki kita masih bisa eksis, karena masyarakat kita sudah banyak yang memiliki perkebunan juga memiliki usaha di sektor-sektor lainnya, sehingga peluang-peluang itu terbuka,” imbuhnya.(mld*)
Leave a Reply
View Comments