TARAKAN- Menyikapi maraknya informasi di media terkait dengan penangkapan pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin (KM) di Bandar Lampung Abdul Qadir Hasan Baraja, MUI Kaltara, MUI Tarakan dan FKUB Tarakan mengambil langkah cepat terhadap KM yang sudah ada di Tarakan sejak tahun 2020 lalu.
Didampingi pihak kepolisian Polda Kaltara dari Polres Tarakan dan Polsek Tarakan Utara, selain untuk bersilaturrahmi, melakukan pendekatan personal juga dalam rangka menjaga hal-hal yang tidak diinginkan reaksi dari masyarakat terhadap kelompok KM ini. Tim MUI dan FKUB secara kekeluargaan bertemu langsung dengan Koordinator Daerah (Kemas’ulan) Tarakan Amri dan isterinya di kediamannya di daerah Intraca Juata Permai (15/06/2022).
Wakil ketua MUI Kaltara yang juga Sekretaris Umum FKUB Tarakan, Syamsi Sarman, menjelaskan, pertemuan berlangsung akrab, terbuka dan penuh kekeluargaan. Amri siap berkomunikasi dan bekerjasama dengan MUI dan ormas Islam lainnya dalam semangat ukhuwah islamiyah.
“Secara umum MUI menyimpulkan bahwa Amri sangat kooperatif dalam berkomunikasi secara terbuka dengan MUI dan bergaul dengan masyarakat lainnya di lingkungan tempat tinggalnya”.
Dari hasil silaturahmi tersebut, Syamsi Sarman mengungkapkan, sementara tidak ditemukan adanya hal-hal yang menyolok berbeda dari umat islam lainnya dalam hal pelaksanaan ibadah dan amaliah lainnya. Selanjutnya MUI dan FKUB akan berkoordinasi dengan pemerintah dan aparat hukum untuk langkah selanjutnya.
Pertemuan diakhiri dengan penurunan plang papan nama KM yang terpampang di teras rumah Amri secara sukarela oleh Amri demi menghindari kesalahpahaman dengan masyarakat.
“Saya mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan sepihak dan menyebarkan isyu yang dapat memprovokasi masyarakat terhadap KM. Mari jaga kondusifitas dan kerukunan umat beragama. Untuk urusan hukum kita kedepankan azas praduga tak bersalah dan percayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan pemerintah”, tutupnya. (*ml)
Leave a Reply
View Comments