PULAU BUNYU – Bertempet di Dermaga Tidung PT Pertamina RU V Pulau Bunyu, Gubernur Kaltara, Drs. Zainal Arifin Paliwang meresmikan pemancangan tiang pancang pertama pembangunan Pelabuhan Laut Pulau Bunyu, Rabu (20/4/2022).
Peresmian ditandai dengan ditekannya tombol sirine bersama-sama Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu Abdul Wahid dan Anggota DPR RI Komisi VI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
Pembangunan pelabuhan ini sumber dananya dari surat berharga syariah negara tahun anggaran 2022. Dan Pembangunan ini ditarget selesai akhir 2022 mendatang. Adapun jumlah anggarannya diperkirakan menghabiskan dana Rp 80 miliar.
Dalam sambutanya Gubernur menjelaskan, pembangunan pelabuhan ditarget selesai akhir 2022 sehingga pemanfaatannya nanti dilaksanakan di 2023.
“Kami upayakan juga melalui Bapak Deddy Sitorus untuk tol laut. Kapal-kapal ini harus singgah di Pulau Bunyu baru ke Tarakan dan ke Nunukan dan seterusnya. Ini juga bisa membawa barang suplai sembako untuk masyarakat di Bunyu dan harga bisa menurun dari harga saat ini,” ungkap Gubernur Kaltara.
Kepala UPP Kelas III Pulau Bunyu, Abdul Wahid menjelaskan, dengan pembangunan ini, nantinya aktivitas bongkar muat barang dan kedatangan serta keberangkatan penumpang, tidak lagi dilaksanakan di Dermaga Tidung milik PT. Pertamina RU V Pulau Bunyu.
“Untuk ukuran pelabuhannya, memiliki panjang dermaga sekitar 80 meter x 10,5 meter, kemudian causeway 300 meter x6 meter, restel 150 meter x 6, ada sisi darat reklamasi ada 50 meter x50 meter, dengan bangunan sisi darat itu gedung kantor kami dan ada terminal penumpang serta lapangan penumpukan juga untuk pemadam kebakaran dan juga fasum lainnya,” ungkap Wahid.
Untuk diketahui, Pelabuhan Pulau Bunyu masuk dalam kategori pelabuhan laut dengan hierarki pelabuhan pengumpul dan akan melayani kegiatan bongkar muat barang dan penumpang.
Dan setelah pemancangan perdana atau awal ini, selanjutnya pengerjaan berjalan lancar. Diharapkan akhir tahun ini selesai kegiatan pembangunannya dan di 2023 sudah bisa dioperasionalkan. Yang tentunya sangat berdampak peningkatan ekonomi di Pulau Bunyu,” pungkasnya.
Sementara itu Anggota DPR RI Komisi VI Deddy Sitorus, kepada media media, menjanjikan jika pembangunan pelabuhan sudah selesai, nanti akan bangun tol laut masuk ke Pelabuhan Pulau Bunyu.
“Intinya sebenarnya bisa menekan biaya yang cukup tinggi. Pembangunan pelabuhan ini nantinya akan difungsikan untuk kapal general cargo yang memiliki ukuran 1.200 GT ke atas dan untuk naik turun penumpang. Selama ini keperluan naik turun penumpang kami dibantu Pertamina Bunyu,” urainya.
Ia melanjutkan, selama ini disparitas harga di Pulau Bunyu cukup tinggi. Dengan masuknya kapal tol laut dari Sulawesi, akhirnya bisa memenuhi kebutuhan sembako masyarakat Bunyu.
Ia menambahkan, memang pelabuhan ini berbeda dengan pelabuhan besar seperti Malundung yang sudah bisa melabuhkan kapal besar seperti KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang. Karena berdasarkan hasil evaluasi, jika melihat kondisi darat dan perairannya hanya bisa diperuntukkan ukuran kapal sebesar 1.200 GT.
“Kapal itu khususkan genera cargo tidak untuk penumpang. Tapi bisa untuk aktivitas naik turun penumpang pakai speesboat. Bukan tidak mungkin berikutnya kalau usulan dari pemda bisa untuk kapal penumpang, dikembalikan lagi kepada urgensi kebutuhan masyarakat,” ujarnya. (*ml)
Leave a Reply
View Comments