TANJUNG SELOR – China Road and Bridge Corporation (CRBC) memaparkan kembali rencana pembangunan Jembatan Bulungan – Tarakan (Bulan) di hadapan Pemprov Kaltara.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr H Suriansyah menyebut, terwujudnya Jembatan Bulan menjadi dambaan masyarakat di Kaltara. Kendati demikian, banyak harus diperhatikan dari dampak pembangunan tersebut.
“Banyak yang harus diperhatikan dalam pembangunan, salah satunya ekosistem. Jembatan Bulan ini nantinya banyak melintasi kawasan yang harus dilindungi, termasuk hutan mangrove,” ujar Sekprov dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara, Rabu (13/4/2022).
Selain itu, pembangunan Jembatan Bulan membutuhkan banyak dana. Melihat keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kaltara, Sekprov mengaku butuh bantuan pemerintah pusat. Tidak hanya itu, ia juga berharap CRBC dapat mengkoordinasikan terkait pendanaan tesebut bersama Pemerintah Tiongkok.
“Walau bagaimana pun pembangunan Jembatan Bulan ini adalah proyek kerja sama antara dua negara, jadi harus dibicarakan bersama,” ujarnya.
Sementara, Manajer Umum CRBC Wei Wen menjelaskan bahwa kerja sama ini telah berlangsung sejak lima atau enam tahun yang lalu.
Pembangunan Jembatan Bulan diperkirakan membutuhkan dana sekitar USD500 juta. Oleh karena itu pihaknya akan membantu mengkoordinasikan bersama Pemerintah Tiongkok.
“Jadi nanti Pemerintah Provinsi Kaltara mempromosikan kepentingan jembatan ini, dengan metode government to government. Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) akan mengkoordinasikannya dengan kedutaan besar Tiongkok di Jakarta terkait pinjaman PBC (Preferential Expot Buyer’s Credit, red),” ungkap Wei Wen.
Seperti diketahui jembatan tersebut akan terbentang dengan lima titik. Titik pertama berada di Kota Tarakan, titik kedua di Pulau Sadau, dan titik ketiga di Pulau Payau. Lalu, titik keempat yakni Desa Liagu. Sementara itu, titik kelima akan ditempat pada Kecamatan Sekatak, Pulau Agis menuju sungai Ancam, atau Pulau Agis menuju Pentian.
Diperkirakan panjang jembatan tersebut mencapai 29,16km. Oleh karena itu, Wei Wen berharap jembatan yang akan membuka akses di beberapa wilayah di Kaltara ini segera terealisasikan.
“Kami percaya pemerintah dan masyarakat di Kaltara sudah menunggu jembatan ini cukup lama, maka dari itu ke depannya kita bisa mempercepat progres jembatan ini,” tutupnya. (dkisp)
Leave a Reply
View Comments