Tarakan – Pejabat Karantina Pertanian Tarakan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap 117.600 telur tetas asal Probolinggo, Jawa Timur yang masuk ke Kota Tarakan (11/02). Telur tetas adalah telur fertil atau telur yang telah dibuahi, dihasilkan oleh peternakan ayam pembibit dengan tujuan penetasan. Telur tetas yang digunakan dalam proses penetasan adalah telur yang telah diseleksi.
“Sampai saat ini produksi peternakan ayam indukan (parent stock) dari Probolinggo menjadi pemasok utama kebutuhan telur tetas di Kota Tarakan, pemasukan rutin hampir 4x dalam satu bulan oleh karenanya kami terus awasi secara ketat. Kami pastikan telur dilengkapi dokumen sanitasi produk hewan dari daerah asal, dengan kondisi yang telur baik”, ujar Fery Tamembe Pejabat Karantina yang bertugas.
Fery juga menjelaskan, “Telur tetas ini akan menetas menjadi DOC broiler yang akan menjadi ayam pedaging komersial. Sehingga nantinya akan menjadi stok bahan pangan protein hewani di Kalimantan Utara”, tambahnya.
Telur tetas dikirim dengan kontainer khusus yang suhunya diatur pada suhu penyimpanan yaitu 12-15° celcius dengan kelembapan 75-80%. Tempat penyimpanan yang kurang baik seperti panas dapat menyebabkan kematian embrio dini selama perjalanan
Pada kesempatan yang lain Kepala Karantina Pertanian Tarakan, drh Akhmad Alfaraby menjelaskan bahwa Karantina Pertanian menjamin kesehatan telur tetas yang masuk bebas dari hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), suhu kontainer terkontrol dengan baik selama perjalanan. Sehingga Pejabat Karantina menerbitkan Sertifikat Pelepasan Sanitasi Produk Hewan (KH12)”.(*ml)
Leave a Reply
View Comments