Tarakan – Dalam siaran Pers (15/11/2021), Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Peringatan Dini untuk WASPADA datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini .
Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah – sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 – 70% di atas normalnya. Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Dwikorita juga mengingatkan agar pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La-Nina, agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.
Kalimantan Utara merupakan provinsi yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah yang tidak memiliki zona musim (Non ZOM), yaitu tidak ada perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau. Wilayah Kalimantan Utara yang memiliki musim (ZOM) antara lain Kabupaten Nunukan bagian barat dan sebagian Kabupaten Malinau. Awal Musim Hujan di wilayah Zona Musim di Kalimantan Utara berkisar antara Oktober dasarian II hingga November dasarian I. Sedangkan Puncak Musim Hujan diprakirakan akan terjadi di bulan Desember 2021 dan Sifat Hujan pada Musim Hujan 2021/2022 diprakiraan Atas Normal.
Berdasarkan Prakiraan Hujan Bulanan Provinsi Kalimantan Utara pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022, jumlah curah hujan bulanan diprakirakan berkisar antara 200 – 400 mm dengan sifat hujan di sebagian besar wilayah diprakirakan Normal pada bulan Desember 2022, sementara bulan Januari 2022 di wilayah Kabupaten Nunukan bagian barat dan sebagian Kabupaten Malinau sifat hujan diprakirakan Atas Normal. Pada bulan Februari 2022, di sebagian besar wilayah Kalimantan Utara seperti Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, sebagian Kabupaten Bulungan, sebagian Kabupaten Malinau, dan Kota Tarakan sifat hujan diprakirakan Atas Normal.
Berkaitan dengan hal tersebut, diharapkan masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat disertai kilat/petir, angin kencang, dll) yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan lain-lain di wilayah Kalimantan Utara.(*ml)
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini terkait cuaca, iklim, dan gempa bumi, Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan membuka layanan informasi cuaca 24 jam dapat menghubungi melalui :
• call center/whatsapp : 08115396509
• website: http://tarakan.kaltara.bmkg.go.id/
• official account Instagram: @bmkgtarakan
Leave a Reply
View Comments