Tanjung Selor- Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur Yansen TP menerima kunjungan silaturahmi Lembaga Adat Dayak (LAD) Kaltara, Senin (06/09).
Ketua Umum Lembaga Adat Dayak Provinsi Kaltara, Henoch Merang, menyampaikan bahwa telah merencanakan pertemuan bersama pemimpin daerah ini sejak bulan April, usai Gubernur dan Wagub Kaltara dilantik. Akan tetapi dikarenakan jadwal keduanya sangat padat dan kasus Covid-19 yang meningkat sehingga pertemuan ditunda.
Pada kunjungan silaturahminya hari ini, LAD juga menyematkan tanda kepada Gubernur Kaltara sebagai putra daerah. Gubernur Zainal diberi tanda sebagai putra daerah karena kehadirannya bersama Yansen TP yang juga adalah putra daerah asli bersama-sama membangun Kaltara.
“Mari kita junjung mereka untuk memimpin daerah ini dan membangun kaltara,” pesannya.
Bertempat di Kantor Gubernur, ruang rapat lantai 1, gubernur dan wakil gubernur menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang telah diberikan LAD dalam mendukung visi dan misi Gubernur Kaltara 2021-2024.
Dihadapan pengurus dan anggota LAD, Wagub Yansen TP yang juga sebagai pembina LAD, menyampaikan capaian dan upaya yang telah dilakukan oleh Gubernur Zainal sebelum hingga menjabat sebagai gubernur, diantaranya adalah memperjuangkan lambang daerah dan kesungguhan hatinya untuk membangun Kaltara melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Polemik untuk penetapan lambang daerah itu cukup panjang, hampir 7 tahun, tapi beliau melihat itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dibahas, karena fakta yang ada di sini bahwa identitas wilayah itu jelas. Sehingga beliau dengan tegas menyatakan simbol daerah itu harus kelihatan. Dan itu menurut saya adalah penghargaan kepada masyarakat Kaltara sendiri, khususnya masyarakat lokal. Tokoh budaya adat yang menjadikan burung enggang itu sebagai lambang budayanya,” terang Wagub Yansen TP.
Dari yang telah disampaikan, Wagub Yansen TP mengajak LAD untuk tidak meragukan keseriusan Gubernur Zainal mengayomi dan memajukan masyarakat. Melalui sikap dan tindakan yang diberikan, sudah menjadi bukti atas niat yang tulus membangun dari Gubernur Zainal.
“Jangan lagi ada keraguan, kebimbangan, dari bapak-ibu untuk mendukung kebijakan-kebijakan beliau dalam membangun Kalimantan Utara ini,” ajaknya.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan, sejak menjabat enam bulan belakangan ini, Gubernur Zainal telah mengunjungi lima Kabupaten/Kota di Kaltara, bahkan sampai ke daerah-daerah perbatasan atau wilayah pedesaan. Ini merupakan wujud kepedulian pemimpin daerah untuk hadir langsung di tengah-tengah masyarakat.
“Ini karena Corona (Pandemi,red), kalau tidak Corona beliau lebih aktif mengunjungi. Jadi untuk itu saya kira tidak mudah kita mencari pemimpin yang punya tipe seperti itu,” terangnya.
Selain itu, kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Gubernur Zainal menurutnya adalah kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Hanya saja, lanjutnya, hal itu kembali lagi ke masyarakat bagaimana menyambut kebijakan tersebut.
Pada kesempatan ini, Gubernur Zainal juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada LAD yang telah mempercayakan dirinya menjadi bagian dari masyarakat adat dayak.
“Saya sangat terharu, sangat bangga dan sangat tersanjung karena saudara-saudara saya dari Lembaga Adat Dayak sudah mengangkat saya menjadi warga Dayak di Kalimantan Utara, dan saya akan berbuat yang terbaik untuk warga Dayak” kata Gubernur Zainal disambut tepuk tangan undangan yang hadir.
Sebagai pemimpin daerah, ia mengungkapkan sudah sewajarnya melayani masyarakat. Kehadirannya sebagai guburnur adalah sebagai pelayan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak kegiatan yang dilakukan beliau bahkan di hari Sabtu dan Minggu.
“Saya dan pak Yansen ini adalah pelayan masyarakat Kaltara, tidak untuk dilayani. Jadi maaf kalau saya tiba-tiba jalan tanpa pemberitahuan itulah saya,” ungkapnya.
Ia meminta kerjasama antar elemen masyarakat dan instansi membantu gubernur dan wakil gubernur bersama membangun mewujudkan Kaltara yang maju, berubah, dan sejahtera. Ia juga meminta agar LAD dapat memberikan masukan atau koreksi kepada keduanya jika melakukan penyimpangan.
“Dan saya juga mohon arahan-arahan nanti jika ada hal-hal yang agak menyimpang tolong saya diingatkan, diberi tahu. Jangan hanya mengingatkan tapi tidak pernah memberitahu yang benar itu bagaimana,” pintanya.
Kalimantan Utara disebutkan seperti Indonesia mini, baginya setiap suku dan agama ada di Kaltara. Perlu sikap saling menghargai, toleransi, sehingga permasalahan yang terjadi di Kaltara bisa teratasi.
Kehadirannya menjadi pemimpin daerah, tak lain dari panggilan hati. Sejak menjadi Wakapolda Kaltara, ia sudah aktif terjun langsung ke masyarakat menyelesaikan permasalahan dimasyarakat.
“Sekali lagi terima kasih untuk kepercayaannya, untuk saya dan pak Yansen memimpin Kaltara ini. Mudah-mudahan apa yang sudah menjadi niat baik kita, Tuhan memberkati dan tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik untuk kita semua sehingga apa yg menjadi keinginan kita bersama bisa kita capai,melalui kebersamaan ,saya yakin bisa,” tutupnya. (ahy/dkispkaltara)
Leave a Reply
View Comments