Tanjung Selor-Lakukan kunjungan di kawasan Satuan Permukiman (SP) 5, Desa Salimbatu, dan Desa Tanjung Buyu dalam rangka penyaluran bantuan Covid-19, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan Dharma Wanita Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) disambut baik oleh masyakat.

Pada kesempatan tersebut, Rachmawati Paliwang mengaku sangat tersentuh akan perhatian yang diberikan kepada dirinya beserta rombongan saat tiba di tiga wilayah tersebut pada Sabtu (21/8).

“Jadi saya di sini bersama rekan-rekan lain ingin memberikan sedikit bantuan kepada masyarakat, tapi kebetulan tadi saya melihat ada produk olahan ibu-ibu di SP 5. Itu sangat bagus, ada hiasan dari manik-manik dan makanan olahan seperti keripik pisang yang baru saja saya makan,” ujar wanita penyuka Barongko.

“Seperti yang kita ketahui, Bapak Gubernur sangat mengharapkan warganya agar dapat meningkatkan UMKM melakui pangan lokal. Saya berharap ibu-ibu dapat melakukan kegiatan bermanfaat semacam ini, yaitu kegiatan yang dapat menaikan perekonomian keluarga di tengah pandemi,” tambahnya.

Melihat adanya potensi tersebut, Rachma mengaku akan membawa tenaga ahli untuk membantu mengajar masyarakat sekitar agar dapat menghasilkan produk-produk lokal yang lebih baik dan berkualitas.

“Selain ibu-ibu di SP 5, saya diberi tahu bahwa potensi alam di Desa Tanjung Buyu ini sangat dahsyat karena banyak kekayaan alam yang dapat dijadikan sebagai ciri khas. Mungkin kalau kita tingkatkan produk lokalnya, Desa Tanjung Buyu dapat dikenal sebagai Desa Durian Montong atau Desa Jeruk,” jelas Rachma.

Ia menjelaskan bahwa hal itu memang tidak mudah karena banyak permasalahan yang harus dihadapi. Beberapa masalah yang sempat menjadi hambatan adalah keberadaan listrik yang sulit serta pemasaran produk karena terhambat akses transportasi.

“Memang kendala yang kita hadapi di Desa Tanjung Buyu adalah listrik dan pemasarannya. Kadang kita mau membuat olahan dari udang, durian, bombai, atau jeruk tapi tidak bisa awet karena tidak ada pendingin,” bebernya.

“Ada masanya juga kita punya banyak hasil alam yang dapat dipasarkan tapi tidak bisa kita jual karena memang terhambat sama akses jalan yang terbatas, ini menjadi permasalahan yang serius. Tapi syukurnya sekarang pemerintah telah membantu memberikan listrik dan akses jalan, jadi pelan-pelan coba kita tingkatkan,” pungkas Rachma.

Istri orang nomor satu di Kaltara ini berharap ke depannya masyarakat dapat lebih aktif dalam meningkatkan perekonomian keluarga di tengah pandemi Covid-19, menurutnya banyak hal-hal positif yang dapat dilakukan di rumah.(saq/dkispkaltara)