Nunukan- Di tengah pandemi yang masih berlangsung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui UPT Taman Budaya Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya agar semangat para pengiat literasi tetap produktif menelurkan karya-karya apresiatif. Salah satunya melalui temu puisi se-kaltara “Di Balik Bait-Bait Rasa” yang diselenggarakan di Kabupaten Nunukan (6/8) dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Salah satu peserta yang hadir adalah Muhammad Ramli, seorang penyair, serta penggiat literasi asal kota Tarakan yang telah berhasil membukukan 45 karyanya, hingga melanglang buana hingga ke mancanegara.

“Sebuah tantangan untuk kita semua, bahwasanya dengan kondisi pendami yang masih berlangsung ternyata tidak menghalangi kita untuk berkarya, dibuktikan dengan adanya kegiatan temu puisi ” Ujar penulis bernama lengkap Muhammad Ramli ini.

Kepada Jurnalis KISP Kaltara, Ramli mengungkapkan mengajak para peserta yang hadir pada temu puisi untuk bersama membukukan syair dan puisi karya mereka.

“Saya sudah tawarkan, bagaimana teman-teman semua mengirim 7 judul puisi dari 31 peserta yang akan kita cetak atau terbitkan,” Ungkap Ramli

Kegiatan temu puisi ke-3 ini dilakukan melalui proses perekaman tanpa penonton maupun kehadiran peserta secara langsung, agar protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik.

“Karya para penyair akan diunggah melalui media sosial youtube, instagram dan facebook resmi UPTD Taman Budaya sehingga dalam masa pandemi seperti saat ini masyarakat tetap dapat menikmati buah karya penyair benuanta,” Terang Kepala UPTD Taman Budaya Eunike Suppa

Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan melalui kegiatan tahunan yang mempertemukan penyair dari 5 kabupaten/kota ini, merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi Kaltara untuk tetap mengapresiasi serta menghidupkan semangat para seniman benuanta untuk tetap produktif dan menjaga jiwa berkesenian mereka bahkan di tengah pandemi.

“Melalui kegiatan ini pemprov menunjukan keseriusan serta komitmen untuk memperhatikan seniman yang terdampak pandemi dengan memberi ruang kreasi, sertifikat serta honorarium sebagai bentuk apresiasi serta kepedulian kita terhadap para seniman benuanta,” Tutup Kiki

Untuk diketahui pada tahun 2019 Kemendikbud RI menetapkan Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi dengan tingkat indeks aktivitas literasi membaca (alibaca) yang tinggi dengan nilai 42,86, duduk pada urutan ke-6 dari 34 provinsi  diukur dari 4 indikator yaitu kecakapan membaca, budaya membaca, akses internet dan akses perpustakaan. (CHAI/DKISPKaltara)