Tanjung Selor-Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Bidang Ekonomi, Effendy Gunardi bertemu dengan Kepala Biro Ekonomi dan Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara).

Pertemuan bertajuk coffee morning tersebut dilaksanakan di ruang Kepala Biro Ekonomi Rohadi dan dihadiri oleh Dirut PT Migas Kaltara Jaya dan Dirut PT Benuanta Kaltara Jaya, Jumat (23/7).

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rohadi selaku Kepala Biro Ekonomi, yang telah memfasilitasi coffee morning hari ini. Jadi hari ini adalah hal yang pertama dilakukan oleh TGUPP Bidang Ekonomi kepada Biro Ekonomi dan BUMD yang ada, ” kata Effendy saat diwawancarai usai pertemuan.

Dengan kehadiran dua dirut perusahaan daerah (perusda) ini, dapat memberikan informasi kepada TGUPP tentang program, kendala, pencapaian, dan harapan dari perusda yang ada sehingga tujuan perusda sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kaltara dapat terwujud.

“Sesuai dengan arahan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, Pak Zainal-Yansen, agar dilakukan percepatan ke segala aspek sesuai dari RPJMD yang ada. Ini (perusda,red) menjadi salah satu sumber PAD kita agar membantu program kita (pemerintah,red),” imbuhnya.

Sebagai mitra Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Kaltara, TGUPP juga berperan sebagai perpanjangan tangan Gubernur dan wakil Gubernur Pak Zainal-Yansen sehingga RPJMD Kaltara dapat berjalan optimal.

“Seperti arahan pak Gubernur kemarin, minimal tahun 2024 pembangunan sudah mencapai 75 persen dari RPJMD tersebut,” jelasnya.

TGUPP Bidang Ekonomi, Effendy Gunardi

Dengan masa waktu jabatan gubenur yang begitu singkat yaitu 3,5 tahun, Effendy optimis pemerintahan Zainal-Yansen dapat mengejar dan menciptakan Kaltara yang Berbubah, Maju dan Sejahtera.

Kepala Biro Ekonomi, Rohadi, menyambut baik pertemuan yang digelar pukul 09.10 WITA ini. Menurutnya, pertemuan bersama TGUPP dan BUMD tersebut dapat menjembatani pemerintah dengan perusda.

“Bagus sekali, itulah fungsinya TGUPP, kira-kira jika ada kendala, melalui beliau bisa mengkomunikasikan kepada Pak Gubernur,” ungkapnya.

Ia menerangkan, BUMD merupakan unit profit dari pemerintah untuk pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat. Apalagi Participating Interest (PI) 10% migas sudah nyata diberikan dari pengelolaan Wilayah Kerja (WK) migas yang ada di Kaltara.

“Jadi harapan kita ke depan mereka bisa maksimal, karena sementara inikan belum maksimal apalagi terkait dengan adanya covid, jadi beberapa kegiatan yang harusnya bisa dilaksanakan sementara inikan banyak wait and see seperti itu,” imbuhnya.

Diwawancarai usai coffee morning, Poniti, Direktur Utama PT Migas Kaltara Jaya menuturkan bahwa pertemuan hari ini bersifat koordinasi sehingga banyak hal yang dapat dibagikan dan didiskusikan.

“Ini coffee morning biasa ya, sifatnya koordinasi tetapi karena memang disini banyak hal yang bisa kita sharing-kan, banyak hal yg bisa kita diskusikan kaitannya juga dengan bagaimana PT Migas ini dapat segera mendapatkan PAD dari sektor PI 10% di Wilayah Kerja yang ada di Provinsi Kalimantan Utara,” terang Poniti.

Hal serupa juga disampaikan oleh Haeruddin Rauf, Direktur Utama PT Benuanta Kaltara Jaya bahwa pertemuan bersama TGUPP Bidang Ekonomi lebih bersifat koordinasi dan diskusi. Harapannya untuk TGUPP dapat menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan pemerintah untuk target ke depan.

“Sehingga apa target-target kita ke depan, kita akan sesuaikan dengan visi-misi gubernur, sehingga percepatan pembangunan dapat meningkatkan ekonomi. Saya sebagai fungsi BUMD, menghasilkan PAD sekaligus mendorong percepatan ekonomi Kaltara,” pungkasnya. (ahy/dkispkaltara)