Tanjung Selor-Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada Bulan April 2021 mengalami penurunan sebesar 0,35 persen atau sama dengan 102.93 dibandingkan NTP pada Bulan Maret 2021 sebesar 103,29. Rendahnya daya beli petani pedesaan secara nasional pada Bulan April 2021 menunjukan adanya penurunan NTP dimana perbandingan indeks harga yang di terima petani (It) lebih rendah dari indeks harga yang di bayar petani (Ib).
Jika dilihat perbandingan NTP seluruh Indonesia maka Provinsi Riau masih bertahan di posisi pertama dan merupakan provinsi dengan NTP tertinggi yakni mencapai 134,54, sekalipun sedikit lebih rendah di banding NTP Riau pada Bulan Maret yang mencapai 137,64. Sementara Provinsi Bali masih berada pada posisi terendah dengan nilai NTP sebesar 92,12. Untuk Provinsi Kalimantan Utara secara nasional juga masih berada pada posisi ke 14 dengan NTP sebesar 104,86 dan masih berada pada urutan terakhir dari lima provinsi yang ada di Pulau Kalimantan.

Berikut adalah posisi NTP pada lima provinsi di Pulau Kalimantan, pada urutan pertama ada Provinsi Kalimantan Barat dengan nilai NTP sebesar 122,80 ; disusul Kalimantan Timur dengan NTP sebesar 118,92 ; Di urutan ketiga ada Provinsi Kalimantan Tengah dengan nilai NTP sebesar 113,07 ; Dan urutan ke empat ada Provinsi Kalimantan Selatan dengan nilai NTP sebesar 107,87.

NTP ini merupakan salah satu indikator yang dapat melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani nasional. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.(Bid.Statistik/els)

Sumber : BPS Kaltara