TANJUNG SELOR – Niat Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal Arifin Paliwang SH M.Hum dalam memberdayakan kearifan lokal di Kaltara, bukan isapan jempol semata.
Sebelumnya, dalam beberapa pertemuannya, Gubernur Zainal selalu menekankan kearifan lokal, baik dalam perencanaan pembangunan yang ada, hingga memerintahkan jajarannya menggunakan batik khas Kaltara.
Alhasil, niat Gubernur Zainal yang ingin mengangkat kearifan lokal di Kaltara mendapat respon baik dari berbagai kalangan, khususnya bagi pelaku kerajinan batik khas Kaltara maupun pelaku usaha lainnya, yang memiliki konsep budaya.
Melihat hal tersebut, Gubernur Zainal bersama jajarannya langsung mendatangi salah satu galeri pengrajin batik khas Kaltara di Pasar Induk, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Selama mengunjungi galeri pengrajin batik, mantan Wakapolda Kaltara itu menyempatkan diri melihat hasil kerajinan bernuansa ciri khas Kaltara.
Mulai dari kerajinan ukiran hingga kain batik yang dipajang di Galeri. “Saya ingin para pengrajin yang ada di Kaltara ini bisa kembali bergairah,” terang Gubernur.
Gubernur Zainal menjelaskan, dengan kembali hidupnya para pengrajin rumahan atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltara, harapannya dapat membuka lagi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kaltara.
“Saya mau masyarakat Kaltara sejahtera. Dengan kita memberdayakan produk lokal, secara otomatis meningkatkan mata pencaharian masyarakat Kaltara,” ungkapnya.
Apalagi, sebut Zainal, hasil kerajinan khas etnik Kaltara mulai dari manik-manik, anyaman rotan, ukiran hingga batik, sudah sangat bagus. Bahkan, kerajinan yang ada di Kaltara ini sangat layak dipasarkan, baik nasional maupun internasional.
“Jadi, kita harus mengangkat kerajinan khas Kaltara, karena itu merupakan kearifan lokal. Jadi masyarakat Kaltara harus mencintai produknya sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, pengelola Galeri Kerajinan Kaltara, Abdul Gofur mengatakan, dengan adanya kebijakan Gubernur Kaltara yang mengedepankan kearifan lokal, tentu hal tersebut sangat baik. Karena para pengrajin di Kaltara mulai dari batik, ukiran, manik-manik dan lainnya dapat hidup kembali.
“Alhamdulillah Gubernur buat itu (kearifan lokal), jadi semua pengrajin mendapatkan penghasilan tambahan lagi,” tutur Abdul.
Jika dipercaya, kata Abdul Gafur, dirinya siap mengakomodir para perajin di Kaltara untuk memasarkan hasil karyanya. Apalagi galeri yang ada di Pasar Induk ini menampung semua kerajinan khas Kaltara.
“Termasuk masalah penggunaan batik, kalau memang Gubernur sudah menentukan batik khusus Kaltara, kita siap membuatnya, kan di Kaltara ini bayak pengrajin batik,” pungkasnya.(*)
Sumber: Media Relasi ZIYAP
Leave a Reply
View Comments