Kantor BINDA Kaltara dibangun di Jalan Bhayangkara Kota Tarakan, pada lahan seluas 6.555 meter persegi yang merupakan hibah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Anggaran pembangunan fisiknya sendiri, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2020 sebesar Rp 14,5 milliar.
Gubernur mengungkapkan, dasar pembangunan kantor BINDA Provinsi Kaltara yaitu Surat Permohonan Hibah Gedung Kantor BINDA Kalimantan Utara di Tarakan Nomor: B-929/VII/2019 tanggal 30 Juli 2019 yang ditandatangani oleh Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana WK. “Sebagai salah satu daerah yang menjadi beranda NKRI, Pemprov (Pemerintah Provinsi) Kaltara mendukung adanya pembangunan gedung ini,” kata Irianto.
Irianto menuturkan pembangunan gedung ini merupakan sebuah keputusan besar karena dilakukan di tengah terbatasnya anggaran daerah. “Saat itu saya berkoordinasi dengan Kepala BINDA Kaltara, Pak Sulaiman, DPRD Kaltara juga instansi terkait lainnya. Ini diperkuat lagi dengan adanya surat hibah dari BIN, dan pembangunannya diawasi DPUPR-Perkim Kaltara,” ucap Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menginstruksikan agar pembangunannya dilakukan oleh pihak ketiga yang profesional. “Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih kepada Walikota Tarakan, khususnya H Sopian Raga juga pihak ketiga yang mengerjakannya dengan baik,” ungkap Irianto.
Gubernur berharap dengan hadirnya kantor BIN di Kaltara, dapat menjadi salah satu cara pemerintah untuk berkoordinasi dengan mudah kepada BIN. “Semoga kehadiran gedung kantor ini dapat mendukung tugas dan fungsi BINDA Kaltara dan sebagai salah satu upaya Pemprov Kaltara dalam mendukung sistem keamanan nasional, dimana Kaltara mempunyai geografis yang berbatasan langsung dengan negara lain yang ada di Pulau Kalimantan,” tutur Irianto.
Kantor BINDA Kaltara dibangun 3 lantai, dengan fasilitas parkir, ruang rapat, ruang Yuda, ruang monitor, ruang Puskodal, ruang makan dan lainnya.
Sementara itu, Stafsus Kepala BIN Mayjen TNI (Purn) H Suyanto menyebutkan bahwa gedung ini, merupakan bangunan kantor BINDA termegah di Indonesia saat ini. “Saya sudah melihat sekeliling gedung ini. Cukup megah daripada kantor BINDA lainnya di Indonesia. Namun, ada satu hal yang perlu dikoordinasikan dengan Pemkot Tarakan, yakni untuk meluruskan aliran sungai yang saat ini melintas disamping gedung,” katanya.
Lebih jauh, H Suyanto berharap bangunan ini dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah setempat dan Muspida untuk berkoordinasi dan berkolaborasi. “Saya lihat disini banyak ruangan yang bisa digunakan untuk rapat Muspida. Dan, saya kira itu bisa dilakukan. Sebab, saat ini era transparansi dan BIN jangan lagi terkesan menakutkan atau tertutup rapat,” tutupnya.(humas)
Leave a Reply
View Comments