Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Sampaikan Potensi Alam Hingga Tantangan Menjaga Keberagaman “Kaltara Rumah Kita” Pada Webinar Persatuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)
Gubernur Zainal A. Paliwang menyampaikan beberapa hal penting pada peserta webinar PGPI ke-7 dari 27 provinsi se-Indonesia. Gubernur usung tema utama Kaltara Rumah Kita, sebagai negara yang berbatasan langsung dengan dua negara (Malaysia dan Brunei) juga sekaligus serambi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagai etalase Indonesia dibagian paling utara NKRI. Kaltara ini saya ibaratkan Indonesia mini, karena semua bangsa, suku dan agama ada di Kaltara. Kaltara menggambarkan Kebhinneka Tunggal Ika-an berbagai suku dan agama, mulai Aceh hingga Papua,” Papar Gubernur.
Selain menunjukan harmoni keberagaman rakyat Kaltara, Gubernur juga memaparkan berbagai potensi alam Kaltara yang melimpah ruah.
“Kalau dibandingkan dengan pulau Jawa, Provinsi Kaltara setara dengan gabungan Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kaltara memiliki banyak sungai-sungai besar, ini potensi daerah yang bisa digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dengan potensi yang sangat besar ini, saya yakin Kaltara sebagai rumah kita dapat memberi penghidupan yang baik bagi masyarakat,” Ungkapnya
Gubernur turut menyampaikan tantangan keberagaman yang dihadapi lebih pada pengaruh dari era keterbukaan informasi, media sosial yang kerap disalah gunakan seperti penyebaran hoax (berita palsu) , serta gambar-gambar pro kekerasan, ini menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan bersama untuk meredam kesalah pahaman antar masyarakat.
“Media sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan media konvensional, dikarenakan siapapun dapat menjadi pemilik media, jurnalis, penulis yang membagikan apapun yang diinginkan dan mengabaikan tanggung jawab. Masyarakat harus waspada dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya,” tegas Gubernur pada peserta webinar.
Kunci menjaga keberagaman Kaltara Rumah Kita dijelaskan oleh Gubernur Zainal yang pertama saling menghormati kebebasan beragama menjalankan ibadah sesuai kepercayaan yang dianut, kedua saling bekerja sama antar pemeluk agama dengan pemerintah yang bersama-sama membangun bangsa dan negara, yang ketiga tidak memaksakan suatu kepercayaan kepada orang lain.
“Bapak Ibu pengurus PGPI sekalian yang berbahagia, terima kasih atas dukungan untuk selalu bekerja sama dengan baik, harmonis dan bersinergi untuk kita lebih baik kedepan,” tutup Gubernur. (chai/Dkispkaltara)
Leave a Reply
View Comments